Beranda Politik PolMark Indonesia Sebut Tim Appi-Rahman Sebar Hasil Survei Keliru

PolMark Indonesia Sebut Tim Appi-Rahman Sebar Hasil Survei Keliru

HERALDMAKASSAR.com – CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah menegaskan bahwa hasil survei dalam bentuk meme yang dipublis Tim Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman), merupakan data yang tidak akurat.

Dalam surat penjelasan resmi PolMark Indonesia, Eep mengatakan meme itu membuat keterangan waktu yang salah. Meme itu menyebut “Data Agustus 2020” sebagai keterangan waktunya.

“Jelas ini salah. Kami hanya punya data survei 23-31 Juli 2020. Pada bulan Agustus dan September kami belum melakukan survei lagi di Kota Makassar. Bagi saya dan PolMark Indonesia, ini bukan soal teknis belaka,” terang Eep, Rabu (16/9/2020).

Menurutnya, kejujuran menyampaikan keterangan waktu dalam survei adalah bagian dari etika publikasi survei yang sangat penting.

“Meme itu memuat data hasil survei secara keliru. Saya dan PolMark Indonesia sesungguhnya terikat pada etika dan komitmen yang termuat dalam kontrak kerja sama survei untuk tidak menyampaikan hasil survei kepada
siapapun,” ungkapnya.

Dimana dalam hasil survei tersebut, ada empat bakal pasangan calon yang elektabilitasnya di ekspose, yakni Munafri Arifuddi-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman dengan hasil survei 31,7 persen.

Kemudian disusul pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) 26,8 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (None-Zunnun) 3,4 persen.

“Ini keliru. Dalam data survei kami, angka-angka elektabilitas yang tercantum itu bukan angka elektabilitas pasangan. Itu adalah angka “elektabilitas tertutup” untuk kandidat orang per orang (Appi, Danny, Ical, Irman, dan lain-lain), bukan sebagai pasangan,” tegasnya.

Meskipun, kata Eep, saat ini sudah beredar luas laporan hasil survei yang diklaim sebagai laporan hasil survei PolMark Indonesia. Maka, saya terpanggil untuk meluruskan kekeliruan dalam meme yang beredar itu.

Eep menjelaskan, pada Senin (14/9/2020) dinihari, Erwin Aksan (EA) yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman mengirimikan sebuah meme hasil survei dari salah satu lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Danny-Fatma.

Kemudian ia diberi tahu Erwin bahwa akan
mengeluarkan hasil survei PolMark Indonesia sebagai bantahannya.

“Saya menyarankan EA untuk tidak memakai hasil survei lama sebagai bantahan. Saya juga tegaskan bahwa jika sebuah hasil survei dirilis ke publik maka keterangan waktu survei tersebut wajib disertakan di dalamnya,” jelasnya.

“Saya sarankan agar bantahan dilakukan dengan menggunakan survei baru, kebetulan sesuai dengan
kesepakatan kerja pendampingan, kami memang masih akan melakukan dua kali survei,” sambung Eep.

Namun, saran Eep pun tak diindahkan Erwin, pagi harinya EA mengirimkan kepada Eep meme publikasi hasil survei yang mencantumkan gambar profilnya, nama dan PolMark Indonesia.

“Saya langsung menyatakan keberatan. Saya juga
keberatan atas penyertaaan kata-kata jumawa, “Konsultan politik ternama yang memenangkan Jokowi-Ahok dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi Gubernur Jakarta” dalam meme itu. Saya sampaikan bahwa itu bukan cara saya. Saya memang keberatan. Terlebih-lebih, kemudian saya lihat ada pencantuman waktu survei dan data yang keliru/bermasalah,” paparnya.

Buntut dari permasalah tersebut, Eep akhirnya memilih untuk mengundurkan diri bersama PolMark Indonesia sebagai mitra kerjasama dengan Tim Appi-Rahman di Pilkada Makassar 2020.

“Saya sampaikan bahwa mengundurkan diri dan mengembalikan dana adalah opsi terbaik dibandingkan harus berselisih paham berkepanjangan berkaitan dengan ketidaksepakatan soal cara-cara kerja pemenangan. Bagi kami, cara kerja bukanlah sekadar soal teknis, tetapi melibatkan sikap, prinsip dan integritas. EA tidak keberatan sama sekali atas niat saya untuk mengundurkan diri tersebut,” pungkasnya.