Beranda Lifestyle Selain Insomnia, Yuk Kenali Gangguan Tidur Lainnya

Selain Insomnia, Yuk Kenali Gangguan Tidur Lainnya

tidur tanpa bantal
Ilustrasi

POJOKSULSEL.com – Gangguan tidur merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup mengganggu dan sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Kurangnya durasi dan kualitas tidur saat malam hari dapat membuat Anda kelelahan saat bangun, merasa ngantuk, serta tidak konsentrasi di pagi hingga siang harinya sehingga Anda merasa kesulitan melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan normal.

Selain itu kurang tidur juga dapat menempatkan Anda pada risiko berbagai jenis penyakit menakutkan dikemudian hari. Singkatnya, kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi keseluruhan hidup Anda baik fisik, emosional pribadi dan bahkan pekerjaan Anda.

Lalu berapa banyakkah waktu yang diperlukan untuk tidur yang cukup? Menurut National Sleep Foundation (NSF) mereka merekomendasikan 10 sampai 11 jam waktu tidur untuk remaja dan 7 sampai 8 jam untuk orang dewasa.

Ada berbagai jenis gangguan tidur yang banyak menyerang masyarakat saat ini  seperti yang dimuat webkesehatan diantaranya:

Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tertidur di malam hari hingga larut malam. Insomnia biasanya disebabkan oleh tingkat stress yang tinggi, penggunaan obat-obatan tertentu, kecemasan dan juga depresi.

Orang-orang yang menderita insomnia biasanya merasakan gejala-gejala seperti kesulitan memejamkan mata saat mencoba untuk tidur, sering terbangun di malam hari dan kesulitan untuk tertidur kembali, bangun terlalu pagi, merasa tidurnya tidak menyegarkan, dan mendapatkan beberapa masalah di siang hari seperti kelelahan, ngantuk, bermasalah dengan mood, tidak konsentrasi, kecelakaan di tempat kerja atau saat mengemudi, dan lain-lain.

Insomnia memiliki masa berlangsung yang bervariasi di setiap orangnya. Berdasarkan jangka waktunya, insomnia dibagi menjadi dua:

Insomnia jangka pendek (insomnia akut), atau

Insomnia dalam jangka waktu yang lama (insomnia kronis).

Insomnia akut dapat berlangsung dari satu malam hingga satu minggu saja, sementara seseorang bisa dikatakan menderita insomnia kronis apabila mengalami insomnia setidaknya tiga kali dalam seminggu dan berlangsung selama berbulan-bulan hingga tahunan.

Sekitar 50 persen orang dewasa pernah mengalami insomnia sesekali dan 1 dari 10 orang menderita insomnia kronis. Insomnia dapat terjadi secara sendirinya atau dapat dikaitkan dengan kondisi medis atau kejiwaan seseorang.

Restless Legs Syndrome (RLS)

Restless legs syndrome atau RLS merupakan suatu sindrom yang menyebabkan dorongan tidak tertahankan untuk menggerakkan kaki. Para ahli tidak yakin apa yang menjadi penyebab utama RLS, tapi menurut mereka ini merupakan penyakit turunan. Obat-obatan tertentu juga telah diketahui dapat menyebabkan RLS.

(pojoksulsel)