Beranda Politik Terpilih Pimpin Makassar, Ini Dua Program Mempuni Appi-Rahman Cegah Pernikahan Anak

Terpilih Pimpin Makassar, Ini Dua Program Mempuni Appi-Rahman Cegah Pernikahan Anak

HERALDMAKASSAR.com – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) berkomitmen mendukung program Pemerintah Pusat dalam hal pencegahan dan penurunan angka pernikahan anak.

Komitmen itu disampaikan secara lugas oleh Rahman Bando dengan memaparkan dua solusi utamanya pada segmen ketiga debat publik Pilwali Makassar 2020, Jumat (4/12/2020), di Studio Inews, Jakarta.

Paslon nomor urut 2 ini mendapatkan kesempatan pertama menjawab pertanyaan titipan panelis yang dibacakan moderator.

Pertanyaannya seputar straregi Appi-Rahman jika nanti terpilih sebagi wali kota dan wakil wali kota Makassar dalam pencegahan pernikahan anak.

Sebab diketahui sebelumnya strategi nasional pencegahan perkawinan anak telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia pada Februari 2020 dan telah masuk dalam RPJMM 2020-2024 dengan target penunrunan dari 11,7 persen di tahun 2018 menjadi 8,74 persen di tahun 2024.

Bagi Rahman Bando, kemungkinan angka perwakinan anak akan bertambah lantaran standar usia berdasarkan Undang-Undang dinaikkan.

“Jadi angka perkawinan dini atau angka pernikahan anak di bawah usia yang tadinya di usia 16 tahun kini malah dinaikan menjadi 19 tahun, saya kira akan lebih meningkat lagi,” katanya.

Meski begitu, menurut dia ada upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi angkanya.

Maka bagi Rahman Bando, yang paling awal dilakukan adalah memberikan edukasi baik kepada orangtua, dan anak itu sendiri.

“Kalau perlu kita jadikan sebagai kurikulum dalam tingkat pendidikan dasar dan menengah, baik itu menengah pertama maupun menengah atas. hal ini penting karena anak-anak di bawah usia itu masih berada di tingkat sekolah,” paparnya.

Solusi kedua yang ditawarkan yakni memperbanyak wadah kreativitas bagi anak-anak yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Makassar kelak.

“Yang paling penting juga adalah, kegiatan-kegiatan kreativitas remaja perlu kita tingkatkan, di BKKBN ada namanya Bina Keluarga Remaja, ini perlu dilanjutkan, tapi sayangnya kan sekarang BKKBN ini divertikalkan kembali,” ucapnya.

Dengan demikian, pembinaan-pembinaan terhadap anak-anak usia remaja ini perlu ditambahkan dengan kegiatan-kegiatan produktif yang menyalurkan baka-bakat mereka. “Sehingga tidak banyak yang jatuh pada pernikahan dini,” tutup eks Kepala Dinas Pendidikan Makassar ini.

Komitmen Appi-Rahman memberdayakan anak muda, termasuk usia remaja dan anak sudah tertuang dalam visi-misi dan program turunannya.

Berbagai fasilitas dan bentuk pelatihan bakal dihadirkan.

Semisal Co-Working Space berbasis internet yang akan ditempatkan di tiap-tiap Kelurahan.

Pembangunan Sport Center dan gelanggang remaja.(*)