Beranda Headline News Utak Atik Pilkada Makassar, Siapa Paling Berpeluang?

Utak Atik Pilkada Makassar, Siapa Paling Berpeluang?

HERALDMAKASSAR.com – Pemilihan walikota Makassar masih akan berlangsung setahun lagi, namun saat ini telah mengerucut ke sejumlah nama. Mereka yang disebut-sebut akan meraimaikan kontestasi lima tahunan itu diantaranya, Irman Yasin Limpo, Munafri Arifuddin, Danny Pomanto, dan Syamsu Rizal.

Sementara, bakal calon wakil walikota mengerucut ke Taufik Fachruddin, Taufikurrahman “Onasis” Ande Latif, Sukriansah S Latief, Rachmatika Dewi dan Fadli Ananda.

Lantas, siapa yang punya peluang melenggang ke kursi 01 Balaikota Makassar? Memang, terlalu dini untuk menyimpulkannya. Apalagi empat kandidat diatas masing-masing memiliki basis massa yang nyaris berimbang.

Apalagi, survei terbaru dari Nurani Strategic menggambarkan belum ada satu pun kandidat yang aman. Dengan elektabilitas yang semua masih dibawah 15 persen, memberi sinyal bahwa pertarungan Pilkada Makassar bakal berlangsung sengit.

Dengan kata lain, perubahan peta konstalasi dalam satu ke depan, dipastikan berlangsung sangat dinamis. Apalagi munculnya wacana yang tidak mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mundur permanen jika mendaftar sebagai calon bupati atau calon wakil bupati.

Wacana aturan baru ini, tentu menjadi angin segar bagi Irman Yasin Limpo untuk maju bertarung di Pilkada. Seperti diketahui dari sederetan kandidat yang akan mengadu nasib di Pilkada Makassar, Irman Yasin Limpo atau yang akrab disapa None, menjadi satu-satunya kandidat yang masih menyandang status ASN.

None saat ini menjadi Kepala Balitbanda Sulsel. Mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel itu menguat untuk memimpin Makassar, apalagi setelah kakak kandungnya yang juga mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju dengan menduduki kursi Menteri Pertanian.

Berbagai analisis mengkalkukasi, pilkada Makasssar kemungkinan hanya akan diisi 3 pasangan calon dari usungan partai politik. Ketiga pasangan calon ini, yakni Danny Pomanto yang dipasangkan Dokter Onasis atau Yaqkin Padjalangi, Munafri Arifuddin dipasangkan Syamsu Rizal, serta Irman Yasin Limpo berpasangan drg Rachmatika Dewi.

Jika kalkulasi politik ini benar, tentu bakal membuat alot persaingan merebut kursi nomor wahid di balaikota. Danny-Onasis atau Yaqkin, memiliki basis pemilih. Danny pernah menjabat walikota, sedang Dokter Onasis memiliki kekerabatan dengan sejumlah parpol. PDIP misalnya, Onasis memiliki hotline khusus ke Megawati Soekarnoputri.

Iniah yang membuat sejumlah kandidat mendekati Onasis. Sebagai seorang dokter spesialis, Onasis juga dikenal memiliki modal sosial yang kuat.

Kandidat kedua, Appi-Deng Ical juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Appi pernah ikut Pilkada lalu dan meraih suara lebih 40%. Ditambah peran Ical yang dikenal publik Makassar sebagai good people. Aparat Sipil Negara (ASN) di Pemkot Makassar, kelihatannya lebih sreg dengan sosok Deng Ical karena pembawaannya yang sombere.

Kandidat terakhir, Irman-Cicu (RAchmatika Dewi), bisa menjadi kuda hitam. Kenapa? Karena inilah untuk pertama kalinya simbol menyatunya dua klan besar, yakni Syahrul Yasin Limpo yang tak lain kakak kandung Irman, dan Ilham Arief Sirajuddin yang notabene paman dari Cicu.

Jika dua klan besar ini menyatu, konstalasi politik bisa saja berubah. Ibarat terkena hantaman tsunami politik, bisa meluluhlantakkan segala strategi dan siasat lawan-lawannya.

Kita tunggu tahun depan !!!

(RAM)