Beranda Politik Sikap Kontroversial PSI Tolak Poligami Akan Rugikan Calegnya

Sikap Kontroversial PSI Tolak Poligami Akan Rugikan Calegnya

PSI

HERALDMAKASSAR.com – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie kembali mengeluarkan sikap politik kontroversial. Dimana dengan tegas menolak Poligami. Pernyataan Grace bahkan massif menjadi materi kampanye PSI hingga ke daerah-daerah, tak terkecuali di Sulsel.

Kontoversial? Iya, karena sebagian agama membenarkan poligami. PSI pun menyadari hal tersebut, namun disisi lain, selain murni adalah sikap PSI, hal ini juga diyakini mampu berimplikasi baik terhadap elektoral partai.

Hal ini tidak ditepis oleh Sekretaris DPW PSI Sulsel, Nuridayanti Mas. Dia menuturkan, mungkin pada sebagian orang ada melakukan penolakan atas sikap PSI ini, namun hasil survey menunjukkan mayoritas menolak poligami.

“Lewat hasil survei, pemuda muslim di Indonesia diketahui masih cukup konservatif memegang nilai-nilai agama Islam. Tapi mayoritas pemuda muslim ternyata menolak poligami,” kata Nuridayanti beberapa hari lalu.

Caleg DPRD Sulsel ini menuturkan, berdasarkan riset, 85,9 persen masyarakat menolak poligami, sehingga data itu menjadi gambaran ataupun indikator positif ke PSI.

“Menurut peneliti dan direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi di Goethe Institut terdapat 52,9 persen menolak poligami, sementara 32,9 persen yang sangat menentang poligami. Total 85,9 persen yang menolak poligami,” katanya.

Dia mengaku tidak khawatir dengan persepsi masyarakat yang menantang sikap PSI. “Dengan kondisi tersebut, kita tidak terlalu khawatir persepsi publik terhadap sikap politik tersebut,” tandasnya.

Berdasarkan data tersebut, pihaknya mengaku mampu mengelola isu dengan baik agar menguntungkan Caleg PSI jelang Pileg tahun 2019 mendatang. Nuridayanti menuturkan, PSI tiap mengangkat isu tentu sudah mempertimbangkan smuanya dengan baik.

“Dimana kita menyuarakan aspirasi publik dengan tetap berhati-hati pada efek negatif elektoral partai,” tandasnya.

Terpisah, Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto menilai, gagasan PSI terkait anti poligami ini sangat sensitif di tengah euforia populisme kanan.

“Di segmen pemilih tradisional, Caleg PSI bisa saja di rugikan dari isu ini,” terang Luhur.

Selain itu, dia mengatakan, sebagai sebuah gagasan politis, memang banyak yang menolak gagasan partai besutan Grace Natalie itu.

“Karena faktanya, beberapa regulasi di level Undang-Undang maupun PP tetap mengakomodasi muatan Syariah. Seperti UU Perkawinan dan PP Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS,” imbuhnya.

Meski demikian, lanjut Luhur, PSI yang tergolong sebagai partai baru memang harus punya diferensiasi isu dan gagasan kepada pemilih. Sikap PSI yang anti Poligami merupakan aktualisasi salah satu nilai utama mereka, yakni non-diskriminasi.

“Nilai non diskriminasi mungkin di maknai sebagai proteksi perempuan dari ancaman diskriminasi, sesuatu yang sdh di atur hukum2 agama tertentu dan juga dalam hukum positif kita,” jelasnya.

(MKA)