Beranda Opini OPINI: Tumbuhnya Komunitas Seni di Sulawesi Selatan

OPINI: Tumbuhnya Komunitas Seni di Sulawesi Selatan

KONUNUTAS seni di Sulawesi Selatan lahir Dimana-mana, di pemerintahan, di ruang akademik, di masyarakat dan tokoh/individu. Tentunya, pemerhati seni turut bahagia dengan adanya kelahiran komunitas tersebut. Komunitas inilah yang nantinya akan meningkatkan peristiwa kesenian di Sulawesi Selatan.

Peningkatan jumlah komunitas ini merupakan efek dari panggung arena seni yang begitu bergairah. Seperti pakkkanjara dengan alunan puik-puik, bissu dengan maggirinya, sinrilik dengan tuturnya, pa’raga dengan aktraksiny, pepe’-pepe’ dengan apinya dan pakkarena dengan gemulainya. Tidak bisa dipungkiri Komunitas pendahulu telah memberikan pengaruh besar saat ini.

Zaman telah berubah, informasi yang begitu cepat dalam hitungan detik. Viralisme sengaja diciptakan untuk kebutuhan populer. Peristiwa seni yang jauh di sana, saat ini bisa diketahui secara global melalui dunia maya. Bahkan peristiwa seni yang lalu memiliki rekam jejak di dunia maya. Rekam jejak dumay menjadi referensi dan motivasi agar tetap produktif berkarya demi kelanjutan komunitas. Komunitas dituntut untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan

Sejalan dengan Gareth R Jones tentang siklus hidup organisasi, kelahiran adalah tahapan dimana organisasi memiliki kemampuan untuk menciptakan daya bersaing. Di fase birth, komunitas di tuntut untuk menjaga pertumbuhannya. Seperti halnya nenek moyang membuat Gendang, setelah jadi akan di lakukan ritual lalu bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Atau serupa dengan orang tua yang melahirkan seorang anak.

Tantangan saat ini adalah bagaimana sebuah komunitas bertumbuh, bertahan dan produktif di era informasi tanpa batas ini. Media daring menjadi peluang untuk memperkenalkan komunitas dan membangun komunikasi secara intens dengan komunitas-komunits. Peluang terbuka terlibat di Event-event lokal, nasional dan internasional. Dll.

Upaya kolaborasi antar komunitas sebagai strategi bertahan. Bergerak secara kolektif akan menciptakan energi baru di tengah arus digital. Yang akan berdampak pada lingkungan kesenian produktif.

PENULIS: HARYUDI RAHMAN (Komunitas MEI)