Beranda Politik Sederet Komponen Masyarakat Deklarasi Pilkada Damai Jelang Pleno Rekap Suara KPU

Sederet Komponen Masyarakat Deklarasi Pilkada Damai Jelang Pleno Rekap Suara KPU

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Sederet Komunitas Masyarakat menggelar Deklarasi Damai Seluruh Komponen Masyarakat Jelang Rapat Pleno KPU Pilkada Serentak 2018 di Warkop Publik, Jalan RS Faisal, Makassar, Jumat (6/7/2018).

Acara yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan OKP Pemuda maupun masyarakat, serta akademisi, Pengamat Politik Andi Luhur Prianto menuturkan, jika salah satu faktor penyebab terganggunya kondusifitas Pilkada di Makassad yakni keterlibatan pejabat Pemerintah, dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) di kerja – kerja politik praktis.

Sehingga, dirinya menghimbau, agar pihak terkait dapat melakukan evaluasi perihal keterlibatan sejumlah ASN dalam kerja – kerja politik Pilkada.

Meski, pada awalnya kata ALP, sapaanya, bahwa Pilkada Makassar rerlihat menuju ke arah yang lebih baik, dibandingkan Piljada sebelumnya.

“Sejak awal kita melihat ada kemajuan kita dalam pilkada dibanding lima tahun sebelumnya, eskalasi politik pasti ada, potensi kerawanan di Sulsel tentunya sudah menjadi antisipasi aparat keamanan,” tutur Andi Luhur Prianto.

“Saya sepakat bahwa tentunya tetap harus ada evaluasi dari tahapan ini terutama nilai nilai yang bergeser, keterlibatan ASN dalam politik menjadi faktor pemicu juga di Pilkada, selanjutnya data kependudukan yg sampai hari ini masih carut marut,” sambung Andi Luhur.

Selain itu, Andi Luhur menuturkan, hadirnya Kolom Kosong di Pilkada membuat masyarakat bingun perihal aturan dan mekanisme dalam Pilkada.

“Keberadaan kotak kosong justru membuat bingung ketika kita berbicara aturan ,masyarakat pemilih hanya menjadi subjek yang passif tidak dianggap sebagai warga yang punya kebebasan menentukan hak suaranya sendiri. Debat kandidat yang difasilitasi kpu belum sampai pada debat tentang kontestasi program tapi hal hal yang berkaitan dengan pencitraan diri,” papar Andi Luhur.

 

Dalam kesempatan yang sama Tokoh Agama Dr. Abdul Wahid, menyarankan, agar Pilkada Makassar berlangsung damai, semua pihak harus mampu menahan diri.

“Kita berharap semagai masyarakat sulsel swcara person sebagai bagian dari warga negara yg baik bahwa kita pahami demokrasi adalah alat dalam mencapai tujuan ,sebagai tokoh agama kita harus menegedepankan sikap menahan diri agar tidak terjebak dengan konflik interest dan waspada lahirnya ujaran kebencian atau hoaks terutama di facebook,” tutur Abdul Wahid.

(pojoksulsel)