Beranda Politik Eks Rektor UMI Yakin DILAN Mampu Ciptakan Generasi Agamis

Eks Rektor UMI Yakin DILAN Mampu Ciptakan Generasi Agamis

Mokhtar Noer Jaya. int

HERALDMAKASSAR.com – Mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Mokhtar Noer Jaya, mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam mensukseskan Pilwalkot Makassar 2020. Cara paling mudah, selain turut mengawasi potensi kecurangan adalah menggunakan hak pilih secara bijak.

Ia mengimbau masyarakat memilih kandidat bukan karena iming-iming materi. Jangan pula memilih pasangan calon lantaran adanya intervensi, baik dari keluarga atau tempat kerja. Mokhtar menyebut masyarakat harus memilih berdasarkan hati nurani serta melihat rekam jejak dan program kandidat.

Eks Anggota DPR RI ini sendiri menginginkan kandidat yang peduli dengan pendidikan agama. Hal itu penting karena bila pendidikan agama ditekankan sejak dini, maka akan lahir generasi agamis. Muaranya, para penerus bangsa bukan sekadar sosok cerdas, tapi juga berakhlak mulia.

Mokhtar mengungkapkan dari empat paslon di Pilwalkot Makassar 2020, kandidat nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) yang paling meyakinkan terkait pendidikan agama. Hal itu merujuk pengalaman dan latar belakang Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, dan Fadli Ananda.

“Saya punya harapan dan keyakinan DILAN mampu merealisasikan lahirnya generasi agamis. Apalagi, latar belakang Deng Ical dan Fadli Ananda sangat meyakinkan, belum lagi Deng Ical sebenarnya sudah pernah menginisiasi upaya tersebut,” kata dia, Senin (26/10/2020).

Ketua Yayasan Badan Wakaf UMI Makassar itu bercerita sewaktu menjabat Pelaksana Tugas Wali Kota Makassar, Deng Ical sempat menggagas program ibadah untuk anak sekolah. Program itu bersifat inklusif untuk pelajar muslim dan non-muslim. Modelnya, pelajar muslim diminta Salat Duha dan mengaji sebelum masuk kelas. Sedangkan, untuk pelajar non-muslim diminta berdoa sesuai agama masing-masing.

Sayangnya, program untuk membentuk generasi berakhlak mulia itu tidak bertahan lama lantaran saat Danny Pomanto (DP) kembali menjabat kala itu malah tidak dilanjutkan. “Makanya, kita menaruh harap jika kelak terpilih, Deng Ical harus mengembalikan program ibadah sebelum masuk kelas,” tandasnya. (*)