Beranda Politik Menakar Peluang Caleg Muda di Sulsel: Harus Perkaya Metodologi

Menakar Peluang Caleg Muda di Sulsel: Harus Perkaya Metodologi

Dialog Politik Pedoman Suara Indonesia di Warkop Dottoro, Jalan Boulevard Makassar

HERALDMAKASSAR.com – Pedoman Suara Indonesia menggelar Dialog Politik sesi I dengan tema “Menakar Peluang Caleg Muda di Sulsel” di Warkop Dottoro, Jalan Boulevard Makassar, Minggu (31/3).

Dalam dialog tersebut menghadirkan sejumlah awak media dan tiga narasumber dari pengamat politik di Sulsel, Arief Wicaksono dan Firdaus Muhammad serta calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Sulsel dari Partai NasDem Muhammad Arham Basmin Mattayang.

Dalam pemaparannya, Arief Wicaksono mengatakan potensi keterpilihan Caleg muda di Sulsel cukup berat jika tidak dibarengi dengan ide gagasan yang untuk meyakinkan masyarakat.

“Ini menjadi peluang juga bagi caleg muda, apalagi kalau menawarkan idealisme ke masyarakat, nah ini tantangan bagi caleg muda bagaiamana meyakinkan idealismenya,” ujar Dekan FISIP Unibos Makassar ini.

“Jadi tantangannya harus memperkaya metodologi, visi boleh sama dengan caleg lainnya tapi metodologi harus beda dan diperbanyak,” lanjut Arief.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Firdaus Muhammad. Ia mengemukakan tingkat kepercayaan masyarakat khususnya pemilih milenial bagi Caleg pendatang baru perlu ditingkatkan lagi mendulang suara pemilih.

“Tantangan bagi caleg muda itu bagaiaman menumbuhkan kepercayaan ke masyarakat. Karena itu berkaitan dengan trush orang terkait bagaimana seorang caleg itu jika terpilih nanti,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Arham Basmin Mattayang yang maju di daerah pemilihan (Dapil) 1 Sulsel Makassar A mengaku sangat berat untuk mengajak pemilih milenial dalam menentukan pemilih.

“Pertama karena mindset anak muda sekarang itu kebanyakan acuh terhadap politik, kita harus betul-betul sampaikan kepada pemilih milenial, bahwa ide dan gagasan caleg muda harus jadi keterwakilan di parlemen,” ungkapnya.

“Ada tanggung jawab yang besar bagi kami untuk mengajak pemilih milenial, dengan melakukan pergerakan politik ke pemilih milenial supaya aspirasi mereka bisa tersalurkan,” tandas Arham Basmin.