Beranda Politik Bikin Kebohongan Award, PSI Dianggap Berpolitik Tak Beretika dan Masih Labil

Bikin Kebohongan Award, PSI Dianggap Berpolitik Tak Beretika dan Masih Labil

PSI

HERALDMAKASSAR.com – Pendidikan politik dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan penghargaan Kebohongan Award kepada tiga nama di kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) atas pernyataan bohong yang dilontarkan ke publik, dianggap sebagai politik tidak beretika.

Ketua DPP Partai Gerindra, Nizar Zahro mengatakan langkah PSI yang membuat Award kebohongan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief bahwa PSI sedang haus ektabilitas.

“Parpol memberikan award demikian itu dia dalam rangka apa, kalau untuk menaikan elektabilitas PSI sendiri saya yakin masyarakat tidak akan memilih PSI jadi award kebohongan,” kata Nizar, Sabtu (5/1/2019).

Nizar menuturkan bahwa, PSI bukan lembaga survei yang bisa menilai memberikan kebohongan kepada seseorang. Untuk itu, langkah PSI itu salah besar.

“Jadi itu adalah, kelihatan sekali kalau PSI itu partai yang sangat tidak mempunyai etika dan saling menghormati sebagai partai politik. Award itu tanpa ada nilainya, yang jelas tidak kredibel dan penilaian yang dari unsur panelis yang dipakai,” ujarnya.

Sementaa itu, Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andri Arief Bulu (AAB) mengatakan apa yang telah dilakukan oleh PSI sama sekali tidak pernah belajar politik

“PSI ini partai baru yang sama sekali tidak pernah belajar politik, jadi jika ingin memberi pelajaran artinya tidak punya ilmu koq mau memberi pelajaran politik,” kata ABB.

Andri menegaskan, bahwa cara yang dilakukan PSI masih sangat labil. Dia mengibaratkan sikap PSI adalah politik ABG (anak baru gede).

“Mereka masih awam, masih mencari bentuk, mereka tidak punya basis suara, dan belum punya konstituen, jadi cara cara mereka ini adalah cara berpolitik ABG, masih sangat labil,” pungkas politisi Gerindra Sulsel ini.

(MKA)