Beranda Makassar GASS Peduli Imran, Korban Begal Sadis Potong Tangan

GASS Peduli Imran, Korban Begal Sadis Potong Tangan

GASS Bersama Imran, korban begal sadis potong tangan.

HERALDMAKASSAR.com – Gerakan Admin Sulawesi Selatan (GASS) menyalurkan bantuan untuk korban begal sadis potong tangan, Imran (20th) yang sempat viral di sosial media, Sabtu (08/12/2018).

Menggalang dana melalui sosial media Instagram yang memiliki ribuan pengikut membuat penggalangan dana tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang terbilang cepat.

Asri Gassing, selaku Wakil Ketua GASS yang ditemui Heraldmakassar saat berkunjung di rumah Imran, di Antang Raya, Kompleks Baruga 2, Jalan Mawar.

“Alhamdulillah sudah kami salurkan bantuannya. Jadi ini bantuan bukan dari GASS sendiri, tapi dari netizen. Kami hanya membuka dan sebagai penyambung kepada sodara Imran,” kata Agass, sapaan akrabnya.

Sambungnya, bahwa ia bersama rekan-rekan admin lainnya membuat donasi untuk Imran selama 1 minggu.

Imran yang menerima langsung bantuan tersebut mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan yang ia terima dari GASS.

“Terima kasih bantuannya untuk seluruh pengguna sosial media yang sudah membantu dan meringankan beban saya,” ucap Imran.

Lebih lanjut, Imran akan melakukan kontrol untuk kondisi tangannya di Rumah Sakit Awal Bros sore ini, Sabtu (09/12/2018). Imran pun juga akan tetap melanjutkan perkuliahannya yang sebentar lagi akan masuk ke Semester akhir.

Imran bercerita kronologis saat dirinya didatangi Begal:

“Itu hari kan saya kerumah teman saya di Jalan Pongtiku, didepan pagar rumahnya ka temanku menunggu karena dia masuk kerumahnya untuk mengambil sesuatu. Sembari menunggu saya diatas motor sambil bermain gadget. Setelah itu langsung kendaraan motor singgah tepat disamping motorku tapi diam terusja nda saya gubris. Karena saya sudah ada dipikiran bahwa itu Begal, tidak lama berselang dia keluarkanmi parangnya, pada saat itu lansungka juga lari sambil melihat kebelakang. Karena saya panik dan saya berhenti, begal itu langsung menodongkan parangnya ke arah saya. Lalu dia menebas saya dan sontak saya tahan pakai tangan saya. Setelah itu tangan saya putus dan begalnya pun terus memaksa saya untuk memberikan hp, sudah itu langsung datang temanku baru nabawama pergi rumah sakit sambil kubawa tanganku kukasi masuk dalam kemeja. Pas sampai dirumah sakit, tangan saya tidak saya rasa jatuh baru temanku pergimi na ambil tanganku, tapi disana tangan saya sudah tidak bisa disambung karena telat tiba dirumah sakit”.

(NUR FAJRI)