Beranda Ekbis Langkah Strategis TPID Sulsel Tekan Laju Inflasi

Langkah Strategis TPID Sulsel Tekan Laju Inflasi

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Kenaikan sejumlah barang pokok selama Ramadan sudah menjadi tren setiap tahunnya di Indonesia. Kenaikan harga itulah yang seringkali menjadi pemicu inflasi di suatu daerah. Tak terkecuali di wilayah Sulawesi Selatan.

Berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan koordinasi intens dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sejumlah langkah strategis pun disiapkan TPID agar bisa menekan laju inflasi selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Direktur Bank Indonesia (BI) Sulsel, Dwityapoetra S Besar memaparkan, pada Ramadan 2017 lalu, angka inflasi Sulsel mencapai 4,38 persen. Sementara di tahun ini berdasarkan proyeksi BI, inflasi bisa mencapai 3-5 persen (yoy).

“Oleh karena itu, kami bersama TPID akan terus melakukan pengawasan terhadap narang pokok dengan menerapkan 4K,” ungkap Dwityapoetra di Makassar,  Kamis (24/5/2018).

Ia menjelaskan 4K yang di maksud dalam hal ini yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi,  dan Komunikasi Ekspektasi.

Menurut Dwityapoetra, pihak TPID akan menyiapkan pasokan lebih dini terhadap sejumlah komoditi yang seringkali mengalami kenaikan permintaan dan kenaikan harga selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Selanjutnya, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pengawasan terhadap penyaluran,
Ketersediaan dan stabilitas harga dan ketersediaan BBM.

“Kami juga mengimbau kepada produsen, distributor, dan agen agar tetap mensuplai kebutuhan barang pokok secara kontinyu atau berkelanjutan dengan harga yang wajar,” ungkap Dwityapoetra.

Selain kepada produsen himbauan kepada masyarakat juga dilakukan pihak TPID. Masyarakat diminta untuk tetap bijaksana dalam pola konsumsi. Ia melanjutkan, himbauan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan para pemuka agama dan alim ulama.

Tak hanya itu, kunjungan ke pasar-pasar tradisional juga akan dilakukan guna memastikan tak ada spekulasi harga dari para pedagang. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan tetap aman dan menghindari perilaku penimbunan barang.

(muh fadly/pojoksulsel)