HERALDMAKASSAR.com – Penyidik Polrea Gowa menggunakan metode Scientific Crime Investigation atau penyelidikan berbasis ilmiah dalam mengungkap kasus tewasnya Zulaiha Djafar, dua hari lalu.
Metode ini dilakukan karena minimnya saksi langsung yang melihat terjadinya kekerasan yang berakibat jatuhnya korban jiwa. Ada dua petunjuk awal dari penggunaan metode ini.
Pertama, polisi menemukan kaca depan mobil Terios yang diturnpangi korban, terdapat bercak darah. Bercak darah ini akibat adanya pukulan pelaku yang berusaha untuk mengambil handphone milik korban, setelah sebelumnya lupa mengamankannya.
Polisi lalu berkesimpulan, terdapat luka pada bagian tangan pelaku. Saat Wahyu Jayadi bersama-sama dengan rekannya mendatangi RS Bhayangkara, polsii sudah curiga dengan Wahyu yang memang mengalami luka pada tangannya.
Hanya saja, saat diinterogasi awal, Wahyu mengelak dan menyebut luka di tangannya adalah luka lama.
Kedua, terdapat bekas cakaran di leher korban, sehingga polisi mengambil sampel kuku pada pelaku, yang kemudian dicocokkan dengan bekas luka di leher korban.
“Dengan metode ini, disimpulkan bahwa WJ menjadi pelaku pembunuhan,” kata Kapolres Gowa, AKBP Sinto Silitonga saat memberi keterangan pers sore tadi di Polres Gowa.
(TIM)
