Beranda Headline News Kapolres Bantah Ada Hubungan Asmara dalam Kasus Tewasnya Zulaiha Djafar

Kapolres Bantah Ada Hubungan Asmara dalam Kasus Tewasnya Zulaiha Djafar

HERALDMAKASSAR.com – Kapolres Gowa AKBP Sinto Silitonga membantah informasi yang beredar bahwa ada hubungan asmara dalam kasus tewasnya Zulaiha Djafar, pegawai UNM. 

“Menurut pengakuan tersangka, tidak ada hubungan asmara. Yang ada murni ketersinggungan dan tidak mampu menahan emosi saat terjadi cekcok keduanya,” ujar Sinto saat menggelar konferensi pers di Polres Gowa, petang tadi. 

Menurut Kapolres, pelaku emosi karena tidak menerima pipinya ditampar. Saat itu, pelaku disulut emosi dan mencekik korban hingga tewas. 

Saat konferensi pers, Kapolres juga memperlihatkan tersangka Wahyu Jayadi yang mengenakan baju orange, baju khas tahanan Polres Gowa. 

Selain itu, Kapolres juga membeberkan Barang bukti  dalam kasus ini, yakni 1 buah batu kali digunakan pecahkan kaca mobil sisi kiri depan, 1 unit kunci mobil korban, 1 unit mobil korban merk Daihatsu Terios, 1 buah kerudung warna hijau polos milik korban, -1 buah cincin emas dan jam tangan korban, pakaian yg digunakan korban, 1 unit Hp Iphone X dalam keadaan rusak berat milik korban, 2 unit Hp Samsung dan warna hitam dan Xiaomi milik pelaku, pakaian dan cincin yg digunakan cincin pelaku

Kapolres juga menjelaskan soal Kronologis  sesaat sebelum terjadinya pembunuhan. 

Berikut kronologinya: 

Kamis (21/03)

  • Pukul  17.00 wita korban ajak pelaku bertemu di parkiran Telkom Pettarani, niat utk ceritakan suatu masalah, gunakan kendaraan masing2

– Pukul 18.00 pelaku dan korban gerak ke Kompleks Ruko Perum Permata Sari di Jl. Sultan Alauddin-Makassar, masih gunakan mobil masing2

  Sesaat kemudian pelaku parkirkan mobilnya, naik ke mobil korban dgn posisi pelaku di kursi driver dan korban di kursi sampingnya

– Pelaku dan korban jalan ke arah Gowa dgn rute acak dan kecepatan rendah, diisi dgn dialog ringan tanpa emosi.

  Pukul  19.30 wita terjadi cekcok di sepanjang jalan pinggiran Danau Mawang, dipicu bahasa korban yg mencampuri pribadi pelaku, dan gerakan tangan korban yg menampar pipi pelaku.

– Pukul 20.05 wita pelaku emosi dan hentikan kendaraan di Jln STPP Gowa lalu dgn emosi lakukan kekerasan fisik berkali2 thd korban hingga korban meninggal dunia

– Pukul 19.50 wita :  pelaku panik dan mencari tempat utk tinggalkan mobil di tkp depan gudang Perum Bumi Zarindah

– Pasca parkir, pelaku pasangkan seatbelt ke leher korban, turun dari mobil dlm kondisi mobil sentral lock dan kunci di tinggal di jok driver

– Pelaku sadar hp korban masih di dalam shg pelaku ke sisi pintu korban, lempar batu shg kaca pecah dan lanjut ambil hp korban

– Pelaku kena pecahan kaca pd tangan shg tangan pelaku alami luka dan keluarkan darah

– Pasaa ambil hp korban, pelaku tinggalkan TKP dgn menumpang motor org melintas menuju Makassar 

(TIM)