HERALDMAKASSAR.com – Hipotesa mengenai adanya peradaban manusia di dalam perut planet bumi bukanlah hal yang baru. Dimulai dari munculnya teori “Hollow Earth” atau rongga bumi yang menyatakan jika planet bumi terdiri dari dua lapisan inti.
Pertama adalah lapisan luar, yaitu lapisan permukaan bumi dimana kita tinggal saat ini. Kedua adalah lapisan dalam bumi, yaitu lapisan yang ada di dalam perut bumi.
Meskipun pada awalnya teori tersebut bukan dimaksudkan untuk menyatakan keberadaan peradaban manusia di dalam lapisan dalam bumi, namun pada perkembangannya, teori tersebut memunculkan hipotesa dan spekulasi liar seperti kemungkinan adanya peradaban manusia yang tinggal di dalam perut bumi.
Dalam wawancaranya dengan c2c, penulis dan peneliti David Wilcock mengatakan, bahwa di atas bumi terdapat koalisi peradaban kuno. Peradaban-peradaban kuno ini telah lama menjadikan perut bumi sebagai tempat tinggal mereka, dan mereka berencana mengungkapkan identitas mereka kepada dunia.
Wilcock menjelaskan bahwa semua proses pembentukan planet yang dipenuhi dengan air di alam semesta (banyak planet di alam semesta yang dipenuhi dengan air), akan ada banyak pembentukan rongga di dalam perut bumi, dan di dalam rongga-rongga tersebut terdapat bakteria yang dapat memberikan sinar cahaya yang cukup untuk sekitarnya.
Dengan takjub ia mengatakan, “Ini berarti, Anda dapat hidup di dalam gua-gua yang memiliki cahaya alami ini.”
Wilcock mengatakan bahwa menurut penelitiannya, gua-gua ini memiliki sebuah tempat tinggal yang digunakan oleh peradaban maju untuk menyelidiki segala sesuatu yang terjadi “di luar (perut) bumi.
Wilcock meyakini, bahwa dalam sejarah panjang terkait planet kita, terdapat banyak peradaban maju, misalnya, Atlanteans (bangsa Atlantis), yang melarikan diri ke dalam perut bumi untu menghindari era kekacauan kala itu. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk menetap secara permanen di kawasan yang baru.
Keberadaan terowongan bawah tanah dan jalan tembus merupakan sebuah topik perdebatan yang terus berlangsung selama berabad-abad. Catatan kuno di dunia menerangkan bahwa pintu masuk ini akan membawa kita ke sebuah kerajaan yang baru, dan semua ini terletak di bawah permukaan bumi.
Kota di bawah tanah maha besar yang dibangun bangsa Turki zaman dahulu, misalnya Derinkuyu, atau kota terbesar yang ditemukan di sekitar Cappadocia di Turki dapat menjabarkan kembali legenda-legenda ini. Wilcock meyakini pemerintah telah mengetahui keberadaan peradaban manusia di dalam perut bumi tersebut.
“Mereka memiliki mesin-mesin untuk membangun terowongan ini, dan kadang-kadang ketika mereka menembus ke suatu tempat yang tidak seharusnya, mereka terkejut menemukan kalau di sana telah ada peradaban manusia,” jelas Wilcock.
Untuk alasan itulah, orang-orang di peradaban perut bumi akan segera merespon ancaman yang mereka terima dari orang-orang di peradaban permukaan bumi yang membangun lorong untuk markas militer rahasia tersebut. David Wilcock juga mengatakan terdapat perjanjian rahasia antara orang-orang di peradaban perut bumi dan orang-orang yang mengerjakan markas militer rahasia tersebut.
“Saya pikir pangkalan di bawah tanah yang akan segera kita temukan itu akan jauh lebih besar dan kuno daripada yang kita bayangkan,” ujar Wilcock.(erabaru)