Beranda Headline News PERSAKMI Tantang PKK Sulsel Inisiasi Layanan Posyandu Bumil di Mall

PERSAKMI Tantang PKK Sulsel Inisiasi Layanan Posyandu Bumil di Mall

Round table discussion Persakmi Sulsel, Selasa 20 November 2018, di Kafe Ardan Masogi Makassar.

HERALDMAKASSAR.com – Sebagai upaya untuk membantu Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) sebagai salah satu organisasi profesi di bidang kesehatan masyarakat, sangat tepat mendampingi PKK Provinsi Sulawesi Selatan menginisiasi pembentukan posyandu di mall.

“Kehadiran posyandu di mall diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan ANC terhadap Ibu Hamil (Bumil) dan Balita,” ucap Ketua Dewan Etik PP Persakmi yang juga sebagai Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M.Med.Ed, dalam round table discussion yang digelar oleh Persakmi Sulsel, Selasa 20 November 2018, di Kafe Ardan Masogi Makassar.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PP Persakmi, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes., MSc.PH; Ketua Dewan Etik PP Persakmi, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M. Med.Ed.; Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, H.M. Husni Thamrin, SKM, M.Kes; Dekan FKM UPRI, Dr. Arlin Adam, SKM, M.Kes, Dewan Etik Persakmi Sulsel, Prof. Dr. Anwar Daud, SKM, M.Kes. dan juga Ketua Persakmi Sulsel, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, H.M. Husni Thamrin, SKM, M.Kes mengatakan, posyandu di mall merupakan layanan kesehatan model perkotaan yang akan memberikan layanan berbasis promotif dan preventif untuk menyiapkan masyarakat generasi milineal yang ditandai dengan hidup sehat dan gizi yang cukup.

“Kegiatan meliputi konseling bagi, ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan ibu anak, usila, dan konseling gizi serta diikuti dengan layanan deteksi dini penyakit tdk menular seperti stroke, jantung DM dan sebagainya,” jelasnya.

Di tempat yang sama, bagi Prof. Ridwan, mall sebagai Ketua PP Persakmi, memandang sebagai setting. Jadi bukan lagi desa tetapi kita menyentuh kelompok masyarakat dimana mereka memiliki aktivitas tinggi, mereka berbelanja dan liburan.

Dekan FKM UPRI yang juga sebagai anggota dewan etik Persakmi Sulsel juga memberikan pandangan bahwa perkembangan Makassar sebagai metropolis menghadapi sejumlah resiko kesehatan yang menuntut respon segera dan mendesak serta inovatif dari berbagai pihak.

“Persakmi sebagai OP kesehatan yang berbasis promotif dan preventif mencoba menginisiasi program inovatif sesuai dengan landscap masyarakat perkotaan yang modern. Program ini dikemas dalam bentuk pengembangan posyandu mall mengingat mall bagi masyarakat kota merupakan ikon pemenuhan kebutuhannya. Dengan demikian masyarakat diharapkan mampu untuk menginternalisasi perilaku sehat sebagai tradisi, ujungnya masalah kesehatan dapat ditekan secara bermakna,” ucap Prof. Ridwan.

Demikian atas terobosan inovasi kesehatan ini, Ketua Persakmi Sulsel, Prof. Sukri Palutturi, PhD menyampaikan terima kasih atas pemikiran-pemikiran inovatif ini terutama dalam membantu pemerintah Sulawesi Selatan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting.

(HM/IR)