Beranda Sulsel Erna Taufan Galakkan Gerakan Revolusi Mental Melalui Karya Tulis

Erna Taufan Galakkan Gerakan Revolusi Mental Melalui Karya Tulis

POJOKSULSEL.com, PAREPARE -Gerakan Revolusi Mental yang digagas Presiden RI, Joko Widodo sejak 2014 lalu, mendapat dukungan dari Penulis Buku “99 Doa Sehari-hari untuk Anak Shaleh”, Hj Erna Rasyid Taufan.

Bahkan, Istri Wali Kota Parepare ini mendukung penuh gerakan itu, dengan gebrakan baru, “Evolusi Mental” sejak dini, lewat buku doa yang ditulisnya.

Gerakan Evolusi Mental kata dia merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi kerusakan mental terhadap anak di usia dini.

Upaya melalui doa-doa sehari-hari tersebut, agar anak dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Tuhan Sang Pencipta, di segala aktivitas yang dilakukan.

“Buku 99 Doa Sehari-hari untuk Anak Shaleh yang saya tulis merupakan upaya evolusi mental bagi anak sejak dini, untuk mengantisipasi kerusakan mentalnya. Di dalam buku ini, semua doa-doa, mulai bangun tidur, sikat gigi, sampai hal-hal apapun ada semua di dalam buku. Jika dibiasakan, maka dapat menumbuhkan kecintaan anak kepada Sang Khalik, sehingga dapat mengantisipasi kerusakan mental mereka. Jadi, tak perlu direvolusi, jika memang evolusi bisa dilakukan sejak dini,” tegas Erna, sapaan Ketua Tim Penggerak PKK Parepare yang juga Ketua Forum Kajian Cinta Al-qur’an ini, Minggu (15/7/2018).

Melalui buku doa-doa tersebut, katanya, keimanan dan ketakwaan anak-anak dapat meningkat, sehingga setiap segala sesuatu yang akan dilakukan, akan terus mengingat Allah SWT, sehingga hidupnya penuh berkah.

“Dengan demikian, mental mereka akan terlatih, bersih, dan jauh dari kerusakan,” terangnya.

Erna berharap, Pemerintah Kota dan Kabupaten melalui Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia, dapat memanfaatkan hadirnya buku dengan ketebalan 152 halaman itu, untuk menyukseskan gerakan evolusi mental bagi anak didik.

“Saya berharap Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia agar sedapat mungkin dapat menyosialisasikan tentang buku ini kepada para siswa agar kita dapat mengantisipasi kerusakan mental anak didik kita dimulai dari sekarang,” pinta Pembina Majelis Anak Shaleh Parepare ini. (haerul amran / pojoksulsel).