POJOKSULSEL.com, MAKASSAR- PSM Makassar bekerja keras mengatasi peralawanan Persebaya Surabaya 1-0 di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (9/6/2018). Kendati sukses mengamankan poin penuh, lini depan tim Juku Eja masih tumpul.
Gol tunggal PSM Makassar tercipta dari seorang gelandang, Rizky Pellu yang juga jadi top skor sementara tim dengan lima golnya. Gol ini tercipta dari skema bola mati, melalui sepak pojok Rasyid Bakri.
Begitupun saat menahan imbang Persipura Jayapura 1-1 dan mengalahkan Madura United 2-0, semua gol semuanya berawal dari umpan sepak pojok.
Kurang tajamnya pemain depan PSM kembali juga nampak saat menjamu Persebaya. Ferdinand Sinaga dan Wiljan Pluim yang main 90 menit sebenarnya punya sejumlah peluang namun gagal berbuah gol.
Kurang tajamnya lini depan PSM Makassar juga dapat dilihat dari performa barisan penyerang. Ferdinand Sinaga, Guy Junior, dan Bruce Djite terbilang masih miskin gol. Ferdinand baru mengoleksi dua gol, Guy dengan tiga gol, sementara Djite bahkan masih mandul.
Masalah tersebut tentu saja menjadi persoalan yang perlu dievaluasi. Hanya saja, pelaih PSM Makassar, Robert Rene Alberts punya pandangan berbeda. Menurut dia, hal itu bukanlah masalah berarti. Dia membela timnya dengan menyebut masalah ini normal-normal saja.
“Kita mencetak gol. Saya pikir ini normal dalam sepakbola. Tapi Set piece kita cukup bagus,” kata Robet.
Senada, bek PSM Hendra Wijaya juga menganggap hal itu biasa terjadi dalam sepak bola. “Yah begitulah sepakbola, kita tidak bisa menebak siapa yang mencetak gol,” Sambung Hendra.
Sejauh ini, justru gelandang PSM yang tampil subur. Selain Rizky Pellu, Marc Klok jadi top skor kedua tim dengan torehan tiga golnya.
(is/pojoksulsel)