Beranda Sulsel Pasca Bom Surabaya , Rumah Ibadah di Tana Luwu dan Toraja dijaga...

Pasca Bom Surabaya , Rumah Ibadah di Tana Luwu dan Toraja dijaga Ketat TNI-Polri

POJOKSULSEL.com, PALOPO – Tak hanya di Surabaya dan Jakarta serta Kota besar lainnya tapi juga wilayah Tana Luwu dan Tana Toraja.

Aparat Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pasca tragedi kemanusiaan teror bom di Surabaya yang menelan korban jiwa mulai memperketat pengamanan rumah ibadah utamanya Masjid dan Gereja khususny jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018 mendatang.

Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso menyampaikan, bahwa pihaknya akan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat di Luwu bukan hanya pada saat beribadah tetapi dalam setiap aktivitas sehari-hari.

“Sesegera mungkin peningkatan pengamanan tempat-tempat ibadah kami lakukan. Setiap Masjid dan Gereja akan kami jaga demi memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat dan menjalankan ibadah lima waktu dan ibadah minggu,” ujar Dwi Santoso, Senin (14/5/2018

Dengan demikian, Dwi Santoso berharap, hadirnya polisi sebagai pihak pengamanan di tengah-tengah masyarakat agar saling berinteraksi, saling memberikan informasi terkait adanya gangguan kantibmas.

Hal senada juga di ungkapkan Kapolres Tana Toraja, AKBP Juliano P Sirait, S.Ik bahwa Selain mengutuk keras perbuatan keji yang dilakukan oleh para Teroris di Jawa Timur juga berharap agar jangan dishare foto-foto kerusakan akibat bom dan juga orang yang korban jiwa maka yang senang adalah teroris itu wujud teror dan provokasi.

“Sebaiknya kita lebih waspada. Kami bersama TNI setiap saat akan selalu menjaga dan memgawasi jika ada yang mencurigakan segera laporkan,” tegas Julianto.

Sementara untuk kota palopo , Luwu Utara dan Ĺuwu Timur juga melakukan pengawasan dan pengamanan khususnya bagi para warga asing serta mencurigakan , pasalanya ketiga wilayah ini merupakan jalur trans sulawesi berbatasan dengan sulawesi tengah.

“Antisipasi dini sangat kita butuhkan. Jika ada pihak tertentu yang memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan, laporkan, ini guna mengantisipasi secara dini terjadinya kerawanan dan gangguan kantibmas di masyarakat,” ujar Kapolres Luwu Utara, AKBP Boy FS Samola saat dihubungi.

Untuk diketahui pada medio Januari 2004 silam terjadi aksi teror bom di Kafe Bukit Sampoddo Kota Palopo dan beberapa terduga terorir di tangkap di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur. (bayu/pojoksulse)