POJOKSULSEL.com, MOSKOW – Kroasia gagal menjuarai Piala Dunia setelah dikandaskan Prancis pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow dengan skor 2-4.
Ironisnya, dua gol yang mengoyak jala skuat besutan Zlatko Dalic itu tercipta dari kesalahan dua pemain mereka, yakni Mario Mandzukic dan Ivan Perisic.
Meski keduanya mampu mencetak gol untuk menebus kesalahannya itu, namun Kroasia gagal mengejar ketertinggalan. Meski sedih, kapten Kroasia Luca Modric tetap bangga atas pencapaian timnya di kontes paling bergengsi sejagat empat tahunan itu.
“Tim terbaik tidak selalu menang,” kata Modric coba menghibur diri usai laga seperti dikutip dari Diario AS.
“Saya pergi dengan perasaan bangga atas apa yang telah kami capai, tetapi tidak mudah kehilangan final. Kami berjuang sampai akhir, kami tidak menyerah, bahkan tidak pada 4-1. Kami tidak bisa menyalahkan siapa pun,” tuturnya.
Modric mengatakan, Kroasia layak mendapat lebih banyak. “Saya pikir kami pantas mendapat lebih banyak di final tetapi itu sepakbola. Kami harus bangga karena tidak pernah menyerah,” ucapnya.
Luca Modric sendiri patut berbangga setelah FIFA menganugerahi gelar Pemain Terbaik Piala Dunia 2018 menyingkirkan kandidat lainnya seperti striker Prancis, Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe.
“Tentu saja saya suka dengan pengakuan itu, tapi saya ingin memenangkan Piala Dunia. Tidak mungkin. Dalam beberapa hari ke depan kami akan merayakan pencapaian ini, yang sangat besar, tapi sekarang sudah pahit, kami sedih,” imbuhnya.
Saat ditanya soal Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar, gelandang Real Madrid itu ogah berbicara terlalu jauh.
“Terlalu dini untuk membicarakan itu. Sekarang saya hanya ingin pulang dan beristirahat bersama keluarga saya,” ucapnya menandaska.
(is/pojoksulsel)
