Beranda Makassar UNM Jadi Tempat yang Banyak Diminati Praktisi Untuk Mengabdi

UNM Jadi Tempat yang Banyak Diminati Praktisi Untuk Mengabdi

HERALDMAKASSAR – Universitas Negeri Makasar (UNM) menjadi salah satu kampus yang paling banyak diminati praktisi untuk mengabdi, salah satunya Koordinator Program Sekolah Penggerak Rini Nuraeni menjadi praktisi dosen Universitas Negeri Makassar (UNM). Ia mengajar di Prodi Administrasi Pendidikan angkatan 2021 dengan mata kuliah kurikulum dan pembelajaran.

Alumnus Magister Biomanajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dinyatakan menjadi dosen praktisi setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat.

Instruktur guru penggerak itu, bela-belain terbang dari Bandung ke Makassar hanya untuk mengajar secara luring kepada mahasiswanya. Terlebih, dirinya dipastikan akan mengajar selama 4 kali pertemuan dari 2 kelas yang dikelolanya.

“Ini kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa karena bisa langsung dapat ilmu dari praktisi di bidangnya,” terang Muh Ardiansyah selaku Sekretaris Jurusan Administasi Pendidikan.

Lebih lanjut, Muh Ardiansyah menjelaskan selama ini realitas yang dihadapi perguruan tinggi, yakni adanya kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja sehingga dunia kerja seringkali mengeluhkan kualitas lulusan perguruan tinggi.

“Kolaborasi yang dilakukan dalam pengembangan mata kuliah ini akan meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja. Kedepannya, melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang salah satunya terkait dengan Praktisi Mengajar,” pungkasnya.

Koordinator Praktisi Mengajar, Hartoto menuturkan program ini merupakan salah satu program flagship dari Kemendibudristek. Dirinya menjelaskan, UNM menjadi salah satu kampus yang banyak diminati praktisi untuk dijadikan sebagai tempat mengabdi.

“Alhamdulillah, semester ini UNM mendapat jatah sebanyak 97 dosen praktisi. Hal itu akan semakin menambah wawasan mahasiswa,” terang dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu.

Para praktisi tersebut tersebut disebar ke berbagai program studi yang mengusulkan dosen praktisi. Mereka akan mengajar mahasiswa UNM hingga 18 November mendatang.

“Salah satu syarat yang harus dipenuhi jika ingin menjadi dosen praktisi, yakni telah bekerja dan/atau membuka usaha sendiri (berwirausaha) selama minimal tiga tahun, dihitung secara kumulatif sejak lulus perguruan tinggi minimal D3 atau sederajat. Ketentuan ini dikecualikan bagi atlet atau seniman yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing,” tegasnya.

Sementara itu, selaku penanggung jawab Wakil Rektor Bidang Akademik (WR 1) Hasnawi Haris, mengatakan dirinya sangat mengapresiasi program kementerian ini karena UNM bisa mengembangkan jaringannya lintas industri, hal itu akan memudahkan alumni kita untuk dapat pekerjaan cepat.

“Program ini dapat menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja serta mendorong kolaborasi positif dengan industri,” tutupnya.

Praktisi Mengajar adalah Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. (*)