Beranda Makassar 2 Tahun Pasca-Gempa dan Tsunami Palu, Fadli Ananda Kenang Pengalaman Tak Terlupakan

2 Tahun Pasca-Gempa dan Tsunami Palu, Fadli Ananda Kenang Pengalaman Tak Terlupakan

HERALDMAKASSAR.com – Dua tahun lalu, tepatnya 28 September 2018, bencana dahsyat melanda Kota Palu dan sekitarnya, Sulteng. Gempa bumi disusul tsunami dan likuifikasi membuat kota itu luluh lantak. Ribuan nyawa melayang dan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut.

Bencana di Palu menyimpan kenangan mendalam bagi berbagai pihak, termasuk Calon Wakil Wali Kota Makassar, Fadli Ananda. Ia merupakan salah satu relawan yang paling pertama tiba di lokasi bencana. Momen ini pula yang mempertemukan dirinya dengan Calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical.

Dokter Fadli-sapaan karib Fadli Ananda, bercerita begitu banyak kenangan dan pengalaman berharga yang tidak terlupakan selama dirinya menjadi relawan bencana di Palu. Dalam misi kemanusiaan itu, ia banyak membantu persalinan darurat, sesuai dengan keahliannya sebagai dokter spesialis kandungan.

“Pengalaman di Palu itu tak akan terlupakan, sering kali saat kita sementara operasi ya masih sering terjadi gempa susulan. Kita operasi juga menggunakan genset. Belum lagi tidak ada air sehingga cuci tangan pakai alkohol dan dehidrasi setelah operasi karena ruangan yang panas dan pakaian operasi yang tebal, ditambah bau menyengat mayat di sekitar RS,” kenang dia, Selasa (29/9/2020).

Menurut Dokter Fadli, keputusannya terjun ke lokasi bencana di Palu terjadi spontan begitu saja. Saat dirinya mendengar terjadi bencana dahsyat yang menelan banyak korban jiwa, ia tergerak membantu. Sama halnya sewaktu dirinya juga turun membantu dalam misi kemanusiaan atas bencana di Jeneponto dan Gowa.

Dokter Fadli mengaku senang ikut dalam misi kemanusiaan karena ingin bermanfaat bagi orang banyak. Sama halnya dengan alasan akhirnya terjun ke dunia politik untuk maju di Pilwalkot Makassar 2020.

“Berani keluar dari zona nyaman dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Itu aja sih yang menjadi motivasi saya,” ucapnya.

Lebih jauh, pengurus NU itu mengakui bencana di Palu dua tahun lalu juga menjadi momen dirinya bertemu dengan Deng Ical. Kala dirinya sibuk melakukan operasi darurat, Deng Ical yang merupakan Ketua PMI Kota Makassar juga bekerja keras melakukan evakuasi korban.

“Iya, kita ketemu di satu momen dan tak menyangka akhirnya bersama di Pilwalkot Makassar 2020,” tuturnya.

Deng Ical sebelumnya mengakui bahwa latar belakangnya memang sangat berbeda dengan Dokter Fadli. Awalnya dirinya bertemu dengan dengan Dokter Fadli saat aksi kemanusiaan di Palu.

“Latar belakang kami sangat jauh berbeda, tapi kami dipertemukan oleh satu yang universal, kemanusiaan,” katanya.

“Kami ketemu di Palu dalam situasi bencana. Beliau mengoperasi, saya dan teman-teman PMI mengevakuasi,” sambung pria yang dijuluki Sombere’na Makassar itu.

Pertemuan itu berlanjut dan kemudian komunikasi terus berjalan. “Ketemu dan kemudian berkomunikasi terus, dimana ternyata beliau punya minat di politik. Alhamdulillah saya pun demikian dan itu kemudian yang menyatukan kami,” tandasnya. (*)