Beranda Headline News ANALISIS: Menanti Racikan Politik IAS vs RMS

ANALISIS: Menanti Racikan Politik IAS vs RMS

HERALDMAKASSAR.com- Dua politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Rusdi Masse (RMS) dipastikan bakal kembali berjibaku dalam urusan politik lokal di Makassar. Ini karena keduanya memiliki jagoan untuk bertarung di Pilkada.

IAS mendorong kerabatnya Syamsu Rizal alias deng Ical berpasangan dengan dokter Fadli Ananda, dan RMS mendorong istrinya Fatmawati RMS menggandeng Danny Pomanto. Danny didapuk menjadi bakal calon walikota, sedang Fatwa bakal calon wakil walikota.

Yang menarik, karena pertarungan pilkada ini memaksa dua tokoh senior dalam politik harus turun gunung. IAS tentu tidak ingin kalah dalam pertarungan kali ini. Banyak faktor yang membuat IAS harus menang, salah satunya, tentu ia ingin memperlihatkan, bahwa tanpa IAS, Danny bukan siapa-siapa.

Berkaca pada pemilihan walikota Makassar pada periode sebelumnya, peran IAS dalam memenangkan pasangan Danny Pomanto-Syamsu Rizal (DIA) memang sangat signifikan. Bahkan ada pelesetan, akronim DIA itu tidak lain Danny, Ical dan Aco. Aco adalah panggilan akrab Ilham Arief Sirajuddin.

Sayangnya, baru beberapa bulan DIA berkuasa, kongsi pecah. IAS dicampakkan. Sebagai kerabat solid, Deng Ical justru memilih tetap bersama IAS, meski IAS harus menjalani tahanan selama 4 tahun dalam kasus PDAM Kota Makassar.

Kini, pada Pilkada Makassar 2020, Deng Ical harus berhadapan dengan Danny Pomanto. Dengan mendapat sokongan moril dari IAS, Deng Ical tentu optimis bisa memenangkan kontestasi 5 tahunan ini. Apalagi IAS secara terang-terangan sudah menunjukkan keberpihakannya pada Deng Ical-Fadli Ananda atau Dilan.

Tak mau kalah dengan manuver Dilan, Danny Pomanto menggaet Fatma RMS. Kemungkinan besar, ditariknya istri RMS itu ke pusaran pertarungan walikota, untuk menarik loyalis RMS dan Partai Nasdem. Bahkan, Danny rela meninggalkan Partai Golkar hanya untuk mendapatkan dukungan seorang RMS.

Seperti diketahui, RSM merupakan sosok muda di Sulsel yang mewarnai khasanah politik lokal. Sukses menjadi bupati dua periode di Sidrap, dan kini menakhodai Partai Nasdem. Di tangan RMS, Partai Nasdem Sulsel menggeliat. Bahkan menjadi pemenang pemilu di Kota Makassar.

Meski gagal mendudukkan istrinya sebagai penerus kepemimpinnanya di Sidrap, RMS mencoba adu peruntungan di kota daeng. Stretegi RMS cukup jitu, sebab ia menggandeng Danny yang diklaim memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi di Makassar.

Ibarat main catur, nasib Dilan dan DapatMA (akronim Danny-Fatma), akan ditentukan dua pemainnya, yakni IAS dan RMS. Adu strategi, taktik dan manajemen tim tentu akan tersaji dengan apik. Baik IAS maupun RMS akan diuji dalam memainkan anak-anak catur.

(MAL)