HERALDMAKASSAR.com – Merebaknya Novel Coronavirus Disease atau Covid-19 hampir di seluruh penjuru dunia, sangat mempengaruhi kondisi perekonomi global. Asian Development Bank (ADB) menghitung potensi kerugian ekonomi akibat wabah corona mencapai US$ 4.962 triliun. Hal ini akan berpotensi terjadi resesi global
Resesi bisa diartikan sebagai kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun pada tahun yang sama. Survei Reuters menunjukkan perekonomian global masih tumbuh 1,6% tahun ini, jauh melambat dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Namun bukan berarti tidak ada resesi. Bisa saja kontraksi terjadi secara beruntun pada kuartal I dan II, kemudian baru bangkit pada dua kuartal berikutnya. Kontraksi pada kuartal I dan II sudah masuk kategori resesi.
Virus korona memang membuat perekonomian dunia porak-poranda. Dampak penyebaran wabah korona ini membuat aktivitas publik menjadi terbatas sehingga menghambat laju perekonomian.
Kondisi ini pun dirasakan ditanah air, dampak dari wabah korona juga mempengaruhi sektor ekonomi dalam negeri sehingga menggancam terjadi resesi ekonomi.,
Meskipun demikian, tidak tahu sampai kapan virus corona terus menyebar di Indonesia. Yang jelas, pemerintah belum bisa menekan penyebaran virus yang semakin hari, jumlah pasien positif kian bertambah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menghimbau warga untuk bekerja dan belajar dari rumah demi meminimalisir penyebaran virus korona. membatasi aktivitas sosial masyarakatnya dan memberikan lebih banyak stimulus kepada para perusahaan demi memperbaiki kondisi tersebut.
PENULIS:
AMIR MA’RUF