Beranda Makassar PTs Pertama di Indonesia Terapkan UTBK, Peminat UMI Bertambah Signifikan

PTs Pertama di Indonesia Terapkan UTBK, Peminat UMI Bertambah Signifikan

Rektor UMI, PROF BASRI MODDING

HERALDMAKASSAR.com – Jumlah peminat di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar cukup bertambah signifikan dari tahun sebelumnya.

Hal itu karena kemajuan UMI Makassar tidak bisa diragukan lagi, baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) mapun sistem pengelolaan pendidikan.

Apalagi, kampus tersebut sudah setara dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Salah satu kebijakan dilakukan UMI tahun 2019 adalah sistem penerimaan mahasiswa baru yang menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan tahun ini UMI menerapkan dua jalur pendaftaran untuk masuk di kampus. Sejalan dengan itu, jumlah peminat UMI tahun ini pun cukup naik.

“Dari dua jalur ini jumlah peminat pendaftarnya ada 10.168 orang, berbeda dengan tahun lalu yang hanya 9 ribuan pendaftar,” kata Prof Basri dalam konferensi persnya, di ruang senat kampus 2 UMI, Senin (15/7/2019).

Prof Basri menjelaskan, jumlah pendaftar yang ikut di jalur UTBK sekitar 47 persen, kemudian di jalur non UTBK yakni 57 persen dari 10.168 pendaftar dan yang akan diterima hanya 4.500 orang.

“Untuk di jalur UTBK itu tidak lagi mengikuti ujian tes hanya wawancara saja. Dan sekarang sudah berlangsung untuk jalur non UTBK, kita sementara pantau prosesnya,” jelasnya.

Untuk itu, kedepan kata Prof Basri, UMI akan mematenkan untuk jalur UTBK. “Kami akan menyurat ke Kemenristekdikti untuk melakukan kerjasama, sehingga kedepan tes kita sama dengan PTN,” tukasnya.

Sekadar diketahui, beberapa hal jadi tolak ukur sehingga kampus UMI setara dengan PTN yakni. Sisi Akreditasi instirusi sudah mencapai A, begitu juga setiap Fakuktas hampir merata raih Akreditasi A, sisi SDM rasio Dosen dan mahasiswa sudah sesuai standar.

Adapun urutan fakultas favorit yang diminati oleh calon mahasiswa baru di UMI, pertama fakultas Kedokteran, Hukum, Ekonomi, Tehnik, Farmasi, Teknologi Industri, Sastra, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Pertanian, Perikanan, dan Kedokteran Gigi.