Beranda Makassar Pemprov Akan Sharing Dengan Pusat untuk Masjid 99 Kubah

Pemprov Akan Sharing Dengan Pusat untuk Masjid 99 Kubah

HERALDMAKASSAR.com  – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), akan melakukan shering dengan pemerintah pusat untuk keberlanjutan pembangunan masjid 99 kubah, di kawasan Center Of Point Indonesia (CPI), Makassar.

Hal tersebut diungkapkan langsung Gubernur Sulsel, Prof. HM. Nurdin Abdullah usai melakukan meninjau langsung pembangunan masjid di masa kepemimpinan gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang.

“Insyaallah tahun 2020 kita berharap kalau harus mengunakan APBD, kita harus ada yang kita korbankan untuk menyelesaikan ini, kita berharap ada shering dari pemerintah pusat. Insyaallah saya akan coba ekspos projects ini, mudah-mudahan pemerintah pusat bisa membantu kita untuk menyelesaikan itu,” ungkap Prof. HM Nurdin Abdullah, di lokasi Masjid 99 kubah, Selasa (14/5).

Yang kedua lanjut Prof. HM Nurdin Abdullah, di Masjid 99 kubah ini tentu harus dimaafkan segera karena ini juga sudah menghabiskan kurang lebih Rp 120 miliar.

“Nah kalau saya lihat memang ini kondisi 70 persen tetapi yang namanya finishing pasti lebih mahal, kemungkinan kita membutuhkan Rp 120 miliar juga, sampai penataan semua,” kata mantan Bupati Bantaeng 2008-2018 itu.

Alumni Unhas Makassar ini juga berharap ada sisah anggaran perubahan tahun 2019 ini, untuk kepentingan pembangunan drainase dan jalan masuk menuju Masjid 99 kubah, tahun ini juga.

“Di APBD perubahan ini ada sisah tender kita bisa alokasikan kesini, kurang lebih sekitar Rp 20 miliar termasuk drainase dan apa segala, kita bisa selesaikan tahun ini,” pungkasnya.

Menurut Prof. HM. Nurdin Abdullah khusus untuk lahan milik Pemprov Sulsel di CPI sudah menemukan titik terang, mengenai surat-suratnya.

“Khusus ini lahan CPI kita sudah dapat surat dari kejaksaan agung, setelah dilakukan audit, ternyata sampai hari ini tidak ada masalah soal lahan, makanya kita sudah mulai melihat kira-kira untuk menyelesaikan ini membutuhkan anggaran berapa,” tutup alumni Universitas Jepang ini. (#)