Beranda Sulsel Smelter Resmi Beroperasi, Gubernur NA: Tugas Berat Bupati Bantaeng

Smelter Resmi Beroperasi, Gubernur NA: Tugas Berat Bupati Bantaeng

HERALDMAKASSAR.com – Pabrik smelter yang terletak di Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, resmi beroperasi setelah di resmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Senin (26/01/2018).

Pabrik yang dikelola oleh, PT. Huadi Nickel – Alloy Indonesia dibangun dengan perencanaan dua tahap. Untuk tahap awal dari pengelohan dan pemurnian nikel senilai US 60.000.000, sementara untuk tahap kedua direncanakan senilai US 240.000.000.

Pabrik yang dibangun sejak tahun 2014 ini, dalam mengelolah dan memurnikan nikel menggunakan sistem Electric Furnance System, terdiri dua jalur produksi dengan kapasitas 50.000 metric ton ferro nikel pertahun.

“Untuk perencanaan tahap kedua akan kami mulai pertengahan tahun ini dengan kapasitas produksi 200.000 metric ton pertahun. Untuk perencanaan selanjutnya PT. Huadi Nickel – Alloy Indonesia dibangun akan membangun industri Hot Rolled (HR) Stainless Steel dan Cold Rolled (CR),” kata Komisaris PT. Huadi Nickel – Alloy Indonesia, Amir.

Menurut Amir, PT. Huadi Nickel – Alloy Indonesia melirik Kabupaten sebagai Pabrik Nekel karena adanya jaminan kemudahan dalam perizan dari bupati yang kini telah menjadi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

“Ini karena adanya kemudahan dalam proses perizinan. Selain itu juga dukungan dari pihak PLN Sulawesi Selatan dan Barat kebutuhan listrik dapat dipebuhi,” ucap Amir.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yakin Bupati Bantaeng, Ilham Azikin Sholtan bisa meningkatkan dan menarik investor di Bantaeng.

“Saya yakin dan percaya Bantaeng akan terus berkembang dibawah bupati yang muda dan enerjik dari saya. Dengan adanya pabrik Nikel ini, menjadi tugas berat dari Bupati Bantaeng yang harus dijaga, agar bisa menarik investor lainnya ke Bantaeng,” kata Nurdin Abdullah dalam Sambutannya.

Nurdin Abdullah juga meminta kepada masyarakat Bantaeng untuk tidak meronrong perusahaan PT. Huadi Nickel – Alloy Indonesia.

“Jangan merongrong perusahaan ini, karena dari dulu siapa yang lirik Bantaeng. Jadi kalau ada yang meronrong perusahaan ini kita usir dari Bantaeng, nanti saya bantu pak Bupati,” ucap Nurdin Abdulllah.

Perusahaan Nikel tersebut menurut Nurdin Abdullah telah mempekerjakan 2000 tenaga kerja. “Bagaimana dengan tenaga kerja ini?, Kami sudah sepakat industri ini dibangun, tapi SDM juga dibangun. Nah itu kami sudah siapkan, putra putri Bantaeng kasih sekolah di china dan jepang, sekarang sudah menjadi leader di perusahaan,” tambah Nurdin Abdullah.

Diakhir acara tersebut dilakukan pemecahan kendi sebagai prosesi dimulainya proser ekspor nikel.Total ekspor yang telah diperkirakan 10.000 metric ton dengan tujuan ekspor ke China.

Peresmian Pabrik Nikel ini tidak hanya dihadiri unsur muspida Bantaeng dan Provinsi Sulsel, tapi juga telah dihari Anggota, DPR-RI, Aliyah Mustika Ilham, Ketua DPRD Sulsel, M Roem, Ketua DPRD Makassar, Farouk M Beta, Kanwil Bea dan Cukai Sulsel, Pihak dari Kementerian perdagangan dan tokoh masyarakat yang berdomisili di sekitar Bantaeng. (*)