HERALDMAKASSAR.com – Wanita asal Bugis-Makassar, Indah Cahya Sari Jamil, berhasil membawa harum nama Indonesia di kancah internasional setelah berhasil menyabet gelar Juara Dunia Junior Badminton 2018 di Canada.
Berpasangan dengan Leo Rolly Carndando sebagai pasangan ganda campuran, Indah berhasil mengalahkan pasangan yang juga asal Indonesia di laga final.
Siang ini di GOR Myko Mall Panakkukang, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulsel bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia melakukan press conference dan menghadirkan langsung sang juara Dunia tersebut dihadapan para atlet-atlet cilik penerus bangsa.
Ketua KONI Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakiliki oleh pengurusnya, Yusuf, mengucapkan rasa syukur atas yang telah diraih oleh Sari.
“Selamat kepada Ananda Sari atas keberhasilannya menjadi juara Badminton Junior di Canada tahun 2018. Inilah hasil kerja keras PBSI,” ujar Yusuf, saat press conference di GOR Myko Mall Panakkukang, Sabtu (24/11/2018).
Ia pun berharap agar kedepannya muncul Sari-Sari yang mampu membawa harum kota Makassar dan Indonesia.
Sementara itu, Ketua PBSI Sulsel, Devo Khadafi, juga tak lupa mengucap syukur atas keberhasilan dari Sari.
“Tidak ada yang tidak mungkin sepanjang kita mau bekerja keras, selama kita mau mendapatkan yg terbaik. Anak bugis-makassar bisa tonji jadi juara dunia,” ujarnya dengan penuh semangat.
“Kedepannya berharap juara dunia bukan kategori junior tapi menjadi juara dunia yang utuh di dunia bulutangkis,” harap Devo.
Sementars itu, Sari, mengungkapkan rasa yang tak terhingga setelah mampu menjadi juara di tingkat Juniotlr.
“Senang sekali, perasaan campur aduk tidak menyangka bisa meraih podium tertinggi, bisa menyanyikan lagu indonesia raya di negri orang,” ungkap Sari.
Meski tak diunggulkan menjadi juara, Sari pun membuktikan kualitasnya dan menjadi juara di Badminton Junior 2018 di Canada.
“Kalahkan tim dari China, China Taipe, tidak gampang menghadapi itu semua. 3 bulan persiapan, latihan pun jarang, hanya seminggu duakali. Untuk laga final kan masing-masing tau kelebihan dan kekurangan. Tim sebelah kan beban kalau kalah karena dia diunggulkan. Tapi kami main lepas, nekat, dan berani,” cerita singkat Sari.
Bermain Bulu Tangkis Sejak SD
Indah Cahya Sari Jamil, bercerita tentang awal mula ia terjun di dunia bulutangkis. Ia mengatakan, sejak duduk dibangku SD, ia telah ikut bersama ayahnya yang juga sebagai pelatih di salah satu klub di Makassar dan menjadi olahraga Bulutangkis sebagai hobinya.
Memilih menjadi Atlet ketimbang Bersekolah
Sejak kecil, Indah Cahya Sari Jamil lebih memilih menjadi atlet ketimbang bersekolah. Ia mengatakan bahwa kebosanan yang ia dapat ketika belajar disekolah membuat ia memilih menjadi atlet Bulutangkis.
“Ibu dulu pernah bertanya kesaya. Pilih sekolah atau Bulutangkis? Ya saya pilih Bulutangkis,” cerita Sari, sambil tertawa malu.
Sejak memilih jalan tersebut, Sari pun terbang ke Jawa untuk mengikuti sekolah khusus untuk meningkatkan kualitasnya dalam bermain Bulutangkis.
Berkeliling lapangan setelah Bergabung di tim Djarum Indonesia
Memilih Bulutangkis sebagai olahraga andalan membuat tekat Sari untuk mampu lolos ke tim PB Djarum Indonesia semakin menggebu-gebu. Sempat gagal bergabung, di tahun 2013 Sari mampu bersaing dengan beberapa atlet lainnya. Hingga awal tahun 2014 Sari pun resmi bergabung di tim PB Djarum.
“Saya berlari keliling lapangan setelah saya masuk di PB Djarum,” ucapnya sambil tersipu malu.
Pesan Susi Susanti kepada Sari, setelah berhasil juara di WBF Junior 2018 di Canada.
Menemani anak asuhnya yang bertanding di WBF Canada, Susi Susanti ternyata menjadi pelecut semangat bagi Sari. Setelah mengalahkan pasangan China di babak semi-final, Sari pun berhadil menjadi juara dengan mengalahkan 1 timnya di PB Djarum.
“Kamu luar biasa, pemain yang tidak diunggulkan menjadi juara. Ini baru awal jangan cepat puas, ingat masih ada senior, kamu pasti bisa,” Kata Susi Susanti kepada Sari yang ditirukan oleh Sari sesaat setelah pertandingan.
(NUR FAJRI)