Beranda Makassar Api Obor Asian Games Menginap di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel

Api Obor Asian Games Menginap di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel

HERALDMAKASSAR – Setelah selama dua (28-29/7) hari api obor Asian Games dikirab keliling sebagian wilayah di Sulsel, akhirnya api abadi tersebut diinapkan di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Selatan di Jalan Sungai Tangka, Kota Makassar. Besok api ini akan dibawa ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Obor tiba sekira pukul 18:50 Wita dibawa oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto memasuki Rujab, selanjutnya diterima oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono kemudian diserahkan ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

“Terima kasih kirab obor sudah sampai di sini (Rujab) saya kira luar bisa sehingga bisa berjalan dengan baik,” kata Sumarsono.

Kegiatan ini semakin menguatkan komitnen Pemprov Sulsel untuk melakukan pembinaan melalui olahraga dan memperhatikan nasib para atlit.

Ia pun kemudian menjagokan atlet Sulsel dari cabang olahraga memanah dan sepakbola dapat menyumbangkan mendali.

Sumarsono kemudian menyerahkan mendali ke torch relay runner (pembawa obor), mereka adalah Yustejo Tariq, Malik Faisal, Idrus Marham, Francis Wanandi, Muhammad Ridwan, Isnawati Suridar, Selvia Gaffar, Faisal Zainuddin, Irjen Royke Lumowa, Emir, Daniel Mananta, Ongky, Suherman, Yamin Wijaya, Arif Taufan, Lulu Hadiyanto, Hendro Salim, Suhardi, Ruswan dan Muhammad Haerullah.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, perhelatan Asian Games 2018 menjadi Indonesia sebagai tuan rumah untuk kedua kalinya, Indonesia pertama kali tuan rumah tahun 1962 pada Asian Games ke-empat.

Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games keempat akan digunakan kembali dalam Asian Games kali ini.

“Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-18 oleh dewan eksekutif dewan Olimpiade Asia pada tanggal 19 September 2014,” kata Amran.

Penyelenggaraan Asian Games 2018 yang awalnya akan diadakan pada tahun 2019 kemudian dimajukan menjadi tahun 2018. Hal ini untuk menghindari bentrokan jadwal dengan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Republik Indonesia.

Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Surabaya, Indonesia, namun mereka mengundurkan diri akibat kendala keuangan.

“Pesta olahraga terbesar di Asian Games 2018 sudah di depan mata. Bapak Presiden Republik Indonesia pun berpesan, sebagai tuan rumah yang baik, untuk menjaga perilaku, santun dan tertib,” ucapnya.

Untuk itu Ia meminta agar atlet dan semua bentuk kegiatan untuk didukung.

Sementara, Danny Pomanto yang mengatakan Makassar mendapat kehormatan besar menjadi kota yang dilalui.

Mantan atlit softball ini setelah membawa api obor merasa masih menjadi atlit.

“Rasanya masih seperti atlet, masih muda,” pungkasnya dengan semangat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan perjamuan makan malam.

(rilis)