Beranda Nasional Tegas!! PKS Tak Tergoda Gabung ke Koalisi Jokowi

Tegas!! PKS Tak Tergoda Gabung ke Koalisi Jokowi

foto: Facebook Joko Widodo

POJOKSULSEL.com, JAKARTA – Ketua Departemen Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sofian mengatakan partainya tidak pernah tergoda untuk pindah dari oposisi menjadi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pipin menjelaskan Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan itu membicarakan pemilihan presiden (pilpres) 2019, bagaimana hubungan PKS dengan Partai Gerindra serta peluang menjajaki koalisi ke depan.

“Tapi PKS walaupun ada godaan untuk pindah kami komitmen untuk ada di luar pemerintahan. Kami komitmen menyampaikan aspirasi masyarakat bahwa 2019 ganti presiden,” kata Pipin dalam diskusi Jokowi Memilih Cawapres di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7).

Dia mengakui, kalau soal Jokowi dan Prabowo Subianto, berdasar hitungan yang lebih menguntungkan memang mendukung sosok yang populer dan elektabilitas unggul yakni sang petanana. Namun, Pipin menegaskan, PKS pengin demokrasi yang sehat.

Dia menyatakan bahwa konsistensi dalam politik itu sangat penting. “Lihat bagaimana perjuangan PKS di pilgub DKI Jakarta, ada godaan tapi kami konsisten mendukung Anies-Sandi. Jadi, ada pengorbanan. Begitu juga di pilgub Jabar, sebagai partai yang mesib politiknya siap kami bisa menaikkan suara empat kali lipat,” paparnya.

Jadi, Pipin mengatakan godaan yang ditawarkan petahana dengan berbagai macam tawaran itu bukan hal yang utama. PKS tetap pada pertimbangan bagaimana menyalurkan aspirasi masyarakat ke depan yang menginginkan presiden mumpuni dan bisa menepati janjinya.

“Kami lihat Pak Jokowi banyak janji, tapi banyak masyarakat yang mempertanyakan janjinya itu,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mementingkan kepentingan masyarakat dan umat. Dia menjelaskan, sudah tidak ada lagi yang kritis, termasuk partai politik, mengkritik persoalan kenaikan harga barang dan lainnya. Kondisi seperti ini tentu berbahaya.

“Jadi kami butuh penantang Pak Jokowi agar demokrasi sehat,” jelas Pipin.

(jpnn/pojoksulsel)