Beranda Makassar JK dan Sumarsono Tinjau Lokasi Pembangunan Menara Kampus UIM

JK dan Sumarsono Tinjau Lokasi Pembangunan Menara Kampus UIM

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meninjau lokasi pembangunan Menara Universitas Islam Makassar (UIM) di Jalan Perintis Kemerdekaan KM.9 No.29, Tamalanrea Indah, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menara ini sendiri akan dibangun 18 lantai.

Hadir juga mantan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang yang merupakan suami dari Rektor UIM Majdah M Zain.

Majdah berterima kasih atas kedatangan JK yang tidak lain juga pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan UIM.

“Beliau pernah menjadi ketua yayasan dan meletakkan dasar-dasar pengembangan UIM. Dan kita bisa menyaksikan sampai saat ini,” kata Majdah.

Majdah menyebutkan dulu terdapat anekdok bahwa UIM adalah kampus yang terletak di tengah sawah. Namun, sering perkembanganya, UIM saat ini sudah berada di daerah strategis dan menjadi salah satu kampus PTS terbaik di Sulsel.

Dihadapan JK, Majdah menyampaikan secara singkat dalam 15 tahun terakhir mengalami perkembangan cukup pesat. Secara nasional pemeringkatan perguruan tinggi UIM berada pada posisi 147.

“Secara regional di Sulsel kami menempati posisi kedua PTS setelah UMI. Berkat doa kita semua, para ulama, dan bapak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden RI,” ujarnya.

Untuk itu, memohon arahan dan motivasi JK bagaimana mengembangkan perguruan tinggi yang maju, diminati berdasarkan Ahlussunnah Waljamaah.

Kemudian JK mengatakan sudah lama saya tidak ke kampus tersebut. Tapi saya sangat bersyukur bangunan-bangun yang ada sudah baik.

“Universitas itu harus melihat kedepan, jauh kedepan jangan melihat kebelakang,” harapnya.

Karena masyarakat melihat universitas bukan dari banyak mahasiswa, tapi dari kebutuhan.

Ilmu itu berkembang luar biasa. Untuk itu UIM juga harus mengikuti perkembangan. Begitu ketinggalan orang cari tempat lain.

Saran yang diberikan JK bahwa dengan lahan sangat terbatas. Maka pembangunannya ke atas.

“Tidak ada cara lain. Anda bisa membayangkan kalau mahasiswa 10.000, dimana mereka mau ditempatkan, dimana belajar, berisitirahat. Karena itu harus ditinggikan, setidak-tidaknya setinggi dengan (kampus) Muhammadiyah. Supaya seimbang, satu di selatan, satu di utara,” paparnya.

Ia juga berdoa agar ini bisa segera rampung. Karena begitu dibangun tidak boleh diberhenti. Harus disiapkan secara baik.

“Terima kasih kepada ibu rektor yang telah menjaga yayasan. Menjaga sehingga kampus ini bisa lebih baik,” pungkasnya.

(rilis/pojoksulsel)