POJOKSULSEL.com – Iran mencetak sejarah di Piala Dunia usai menang secara dramatis atas Maroko pada laga pertama Grup B Piala Dunia 2018, Jumat (15/6/2018). Gol kemenangan Iran hasil bunuh diri pemain pengganti Maroko, Aziz Bouhaddouz di pengujung laga.
Bouhaddouz yang bermaksud membuang bola hasil tendangan bebas pemain Iran, gagal melakukannya. Bola sundulannya justru masuk ke gawang sendiri.
Sialnya, gol bunuh diri itu terjadi pada menot 90+5. Wasit Cuneyt Cakır memberikan tambahan waktu cukup lama karena beberapa kali laga harus terhenti lantaran ada pemain yang cedera sehingga membutuhkan perawatan.
Bagi Iran, ini untuk pertama kalinya mereka berhasil meraih kemenangan pada laga pertama di Piala Dunia yang mereka ikuti. Sebelumnya dari 4 Piala Dunia yakni pada 1978, 1998, 2006, dan 2014, Iran tak pernah menang pada laga pertama.
Selain itu, hasil ini menjadi kemenangan kedua Iran di pentas Piala Dunia. Mereka pertama kali menang di Piala Dunia pada edisi 1998 yang berlangsung di Prancis.
Kala itu, pada 21 Juni 1998, Iran mencetak kemenangan bersejarah atas Amerika Serikat dengan skor 2-1. Setelah 20 tahun, Iran akhirnya kembali meraih kemenangan di Piala Dunia.
Satu rekor lagi dicatat tim asuhan Carlos Queiroz. Iran menjadi tim dari Asia pertama yang berhasil menang di pentas Piala Dunia setelah terakhir kali di Afrika Selatan 2010.
Kala itu, Jepang menang 3-1 atas Denmark. Setelah itu, dalam 16 laga yang dilakoni wakil Asia di Piala Dunia, tak pernah menang dengan 4 seri dan 12 kalah. Catatan buruk itu akhirnya diurai oleh Iran dengan meraih kemenangan atas Maroko.
Kemenangan ini juga terasa spesial lantaran mampu menghentikan rentetan tak terkalahkan Maroko dalam 18 laga secara beruntun. Pada laga ke-19, Maroko akhirnya merasakan kekalahan. Rekor tak kebobolan di kualifikasi ketiga zona Afrika pun seolah tak berkutik saat bersua Iran.
Toh, kemenangan Iran bisa dibilang berbau keberuntungan. Selain karena bunuh diri lawan, juga secara permainan Maroko lebih baik. Dari awal sampai akhir, Hakim Ziyech cs lebih dominan. Mereka mampu menguasai bola hingga 64% berbanding Maroko yang hanya 36%.
Dalam hal serangan, Maroko juga lebih garang. Mereka melepaskan total 12 tembakan berbanding 8. Ada 3 tembakan yang tepat sasaran, sementara Iran hanya 2. Namun, kiper Iran, Ali Beiranvand, tampil gemilang. Tiga penyelamatan gemilang berhasil dia lakukan.
Pada babak pertama, Beiranvand membuat satu penyelamatan gemilang. Pada menit 18, sebuah kemelut di pertahanan Iran membuat Medhi Menatia mampu melepaskan tendangan keras. Namun, bola masih bisa dibendung Beiranvand.
Kemudian di babak kedua, Beiranvand pada menit 80 memblok tendangan keras dari Younes Belhanda. Beiranvand kembali melakukan sebuah penyelamatan spektakuler pada menit 86 saat menepis tendangan kaki kiri Ziyech.
Pada akhirnya, Maroko justru harus tertunduk lesu. Lewat sebuah tendangan bebas di pengujung laga, Bouhaddouz yang masuk pada menit 77, justru melakukan gol bunuh diri. Beberapa saat kemudian, peluit akhir dibunyikan. Iran pun menang 1-0 dan menciptakan sejarah di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Jumat (15/6) malam WIB. Singa Pegunungan Atlas tak bisa mengaum di hadapan Iran.
Bouhaddouz menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak gol bunuh diri di Piala Dunia sejak gelandang Portugal, Petit, di Piala Dunia 2006. Kala itu, Petit mencetak gol bunuh diri saat Portugal menghadapi Jerman.
Maroko 0-1 Iran
(Bouhaddouz 90+5-og)
SUSUNAN PEMAIN
Maroko (3-4-3): 12-Monir El Kajoui, 2-Achraf Hakimi, 5-Medhi Benatia, 6-Romain Saiss, 7-Hakim Ziyech, 8-Karim El Ahmadi, 10-Younes Belhanda, 14-Mbark Boussoufa, 16-Nordin Amrabat (21-Sofyan Amrabat 76), 18-Amine Harit (4-Manuel Da Costa 82), 9-Ayoub El Kaabi (20-Aziz Bouhaddouz 77)
Pelatih: Herve Renard
Iran (3-4-3): 1-Ali Beiranvand, 3-Ehsan Hajisafi, 4-Cheshmi, 8-Pouraliganji, 23-Ramin Rezaeian, 7-Masoud Shojaei (17-Mehdi Taremi 68), 9-Ebrahimi (19-Hosseini 79), 11-Amiri, 10-Ansarifard, 18-Jahanbakhsh (14-Saman Ghoddos 86), 20-Azmoun
Pelatih: Carlos Queiroz
(is/pojoksulsel)