Beranda Politik Singgung NH-Aziz dan Prof Andalan, Ketua GP Ansor Sulsel Tak Netral?

Singgung NH-Aziz dan Prof Andalan, Ketua GP Ansor Sulsel Tak Netral?

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Gerakan Pemuda Ansor Sulsel terkesan tak netral dalam Pilgub Sulsel. Hal itu tampak dengan adanya pemberitaan tentang Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Sulsel, Rusdi Idrus yang diduga hanya menyinggung kandidat tertentu saja.

Diberitakan, Rusdi Idrus menyinggung pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) dan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman. Padahal, GP Ansor sebelumnya menyatakan sikap tidak akan ikut-ikutan dalam berpolitik praktis pada Pilkada Serentak 2018.

“Jadi secara organisasi kita tidak boleh berpolitik praktis,” kata Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rahman saat menggelar Rakornas GP Ansor, di Kantornya Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin 15 Januari 2018 lalu.

Diketahui, dalam rakornas itu, Pimpinan pusat juga mengimbau agar kandidat pilkada tidak menarik-narik kader Ansor dan Banomnya untuk berpolitik praktis dengan membawa nama organisasi.

Rio Saputra wakil ketua umum AMPI Sulsel mengatakan, jika pernyataan Rusdi Idrus benar hanya mengkritik NH-Aziz dan NA-ASS, artinya GP Ansor Sulsel tak netral di Pilgub Sulsel. Meski begitu, ia menilai, pernyataan Rusdi selaku Ketua GP Ansor itu hanya dipelintir oleh oknum tim media kandidat tertentu.

“Kalau memang tendensius seperti itu, artinya ada dugaan memang sudah tak netral. Tapi saya pikir itu hanya dipelintir saja pernyataannya. Hal seperti ini, masyarakat harus hati-hati,” tutur Rio, Jumat (18/5/2018).

Sebelumnya, beredar di beberapa media, perihal pernyataan Rusdi Idrus. Ia mengingatkan semua pihak, dan menyebutkan,  termasuk Kubu NH-Aziz dan Prof Andalan untuk tidak mendahului kehendak Tuhan, terutama mereka yang menggiring opini hanya kecurangan yang bisa mengalahkannya.

Rusdi Idrus menegaskan, jika benar ada kubu yang menggiring unggul survei, lalu menyebut hanya kecurangan yang bisa mengalahkannya, maka itu sama saja pernyataan yang sangat arogan ,sombong dan takabbur.

“Jika pernyataan itu benar, maka itu adalah bentuk kesombongan dan menafikan atas kehendak dan kemauan Allah SWT,” kata Rusdi, Kamis (17/5/2018).

(pojoksulsel)