HERALDMAKASSAR.COM – Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni’matullah alias Ulla, diminta tidak mengabaikan suara dari DPC yang merupakan pemilik suara pada Musda Demokrat Sulsel. Ancaman mereka soal penolakan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) harus diseriusi oleh Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Direktur Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus, menyampaikan jika ancaman itu benar-benar diwujudkan oleh mayoritas pemegang suara pada Musda Demokrat Sulsel di Makassar, Rabu (22/12/2021), maka akan berimplikasi buruk bagi Demokrat Sulsel maupun kepada Ulla. Pastinya akan meninggalkan ‘luka’ politik yang dalam bagi Demokrat Sulsel dan juga mencoreng karir politik Ulla.
“Jika penolakan itu diwujudkan maka itu tak baik bagi Demokrat Sulsel karena ini sejarah buruk bagi mereka sebab pertamakalinya terjadi,” kata Nurmal, Senin (20/12/2021).
Mantan Ketua KPU Makassar itu menjelaskan, Ulla sebagai pihak yang menjadi sorotan harus segera mengambil sikap demi kepentingan partai dan juga dirinya. Bila terus dibiarkan tentunya tidak baik. Mayoritas DPC yang tidak berpihak kepadanya tentu akan berimplikasi pada penguatan Demokrat menghadapi Pemilu 2024, termasuk karir politik Ulla.
“Karir politik Pak Ni’matullah itu sangat bagus selama ini, jika penolakan diwujudkan maka itu bisa mencoreng jejak bagusnya di politik. Jika pun dia tetap terpilih sebagai ketua di periode kedua, tetap saja akan sangat menganggu perjalanan karir selanjutnya,” terangnya.
Nurmal menyarankan agar Demokrat Sulsel bisa mencapai konsensus antar kubu Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Ulla. Ia mendorong agar Demokrat Sulsel mencontoh PPP yang mampu juga mencapai kata sepakat ketika ingin melengserkan Haji Aras sebagai Ketua DPW.
“Konsensus adalah jalan terbaik. Yang paling penting adalah dengarkan mayoritas pemilik suara karena mereka lah struktur paling menentukan dalam kontestasi ke depan, baik di Pilpres maupun Pemilu. Konsensus antara IAS dan Ni’matullah akan membawa Demokrat lebih trengginas dalam perebutan elektoral di Sulsel ke depan,” pungkasnya. (*)