POJOKSULSEL.com – Mungkin akan ada ribuan kursi kosong, pada laga final Liga Champions Kiev Stadium, Ukraina, pada Sabtu (26/5/2018) malam waktu setempat atau Minggu (27/5/2018) dini hari WIB. Real Madrid telah memgembalikan ribuan jatah tiket final Liga Champions kepada UEFA.
Pengembalian tiket tersebut diakibatkan berbagai faktor yang dialami Madridista untuk bisa menonton laga final tersebut secara langsung di Stadion Kiev, Ukraina.
Diberitakan sebelumnya, lebih dari 2,2 ribu pendukung Real Madrid mengembalikan tiket untuk laga final Liga Champions antara Real Madrid kontra Liverpool di Kiev Stadium, Ukraina, pada 26 Mei 2018.
Masalah logistik dalam perjalanan dan selama berada di ibukota Ukraina itu menjadi penyebab batalnya ribuan pendukung Los Blancos berangkat ke sana.
Selain itu, penggemar kecewa dengan naiknya harga penginapan dan hotel di Kiev termasuk harga transfortasi menuju Ukraina yang melonjak tiba-tiba.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin sendiri telah mengonfirmasi hal tersebut. “Real Madrid telah mengembalikan lebih dari 1.000 tiket dan mereka tidak dapat dijual kepada penggemar Liverpool, itu masalah keamanan,” kata Ceferin, dilansir Marca.
Ceferin pun menggaransi hal itu tidak akan mengurangi animo untuk pertandingan tersebut dan pihaknya tidak memersoalkan hal itu, bahkan coba menyikapinya secara bijaksana.
“Ini adalah kompetisi global, terkadang lebih banyak orang dari luar Eropa datang untuk menonton pertandingan final,” katanya.
Ceferin bahkan tetap terbuka untuk gagasan final Liga Champions digelar di luar benua (Eropa). “Bermain di luar Eropa adalah kemungkinan, tidak lebih,” ucapnya.
Pihak Liverpool telah membicarakan masalah ini dengan UEFA, mereka berharap bisa menggunakan tiket-tiket yang dikembalikan fans Los Blancos itu. Tetapi kekhawatiran mereka soal terjadinya kerusuhan penggemar karena bercampurnya fans kedua kubu telah mengakhiri pembicaraan soal ini.
The Reds menjual jatah tiket mereka sebanyak 16.626 kursi tetapi ratusan tiket kini tersedia di berbagai situs web untuk dijual kembali. Jadi kasusnya beda dengan fans Los Merengues. Dalam kasus The Reds, ratusan fans dengan berbagai alasan bertindak bagai calo, menjual kembali tiket yang mereka dapatkan.
(is/pojoksulsel)
