HERALDMAKASSAR.com – Pemerintah Kota Makassar akan membangun pedestarian sepanjang 4 kilometer di Jalan Metro Tanjung Bunga tahun ini. Tak tanggung-tanggung anggaran yang disiapkan sebesar Rp100 miliar.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Darlis, membenarkan anggaran yang disiapkan untuk pedestrian. Panjangnya 4 kilometer dan lebarnya 5 sampai 10 meter. Disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” kata Darlis.
Tidak hanya jalur pedestrian, kelengkapan pendukung lainnya seperti bangku dan lampu jalan juga akan dibangun. Tujuannya, untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan. Termasuk memberikan akses bagi penyandang disabilitas. “Jadi tidak cuma jalur pedestrian kita benahi. Tapi juga kelengkapannya. Namun desainnya masih direncanakan,” tutur Darlis.
Sebelumnya, Pemkot Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum telah menyiapkan anggaran sebesar Rp130 miliar. Besaran anggaran itu untuk menyelesaikan lima ruas jalan, termasuk Jalan Metro Tanjung Bunga. Artinya, empat ruas jalan lainnya masing-masing membagi Rp30 miliar sisanya. Kelima jalan yang dimaksud, yakni Jalan Monginsidi, Haji Bau, Landak, Ahmad Yani-Jenderal Sudirman, dan Jalan Metro Tanjung Bunga. Jalan Ahmad Yani dan Jenderal Sudirman misalnya, dua jalan yang menyatu ini telah disiapkan anggaran sebesar Rp17,5 miliar. Panjang jalan yang akan dibenahi sekitar 1 kilometer dengan lebar mencapai 15 meter.
“Simpang Sudirman-Ahmad Yani yang diaspal itu kita ganti dengan paving blok yang warna. Jadi mirip-mirip simpang jalan di Malioboro,” bebernya.
Sementara untuk Jalan Monginsidi dan Jalan Haji Bau masing-masing anggarannya Rp3 miliar. Khusus di Jalan Monginsidi panjang jalur yang akan dibangun yakni kurang lebih 500 meter, mulai dari ujung Jalan Jenderal Sudirman sampai lampu merah Jalan Rusa. Sedangkan Jalan Haji Bau yang akan dibenahi, yakni di sisi Selatan (depan Badan Pusat Statistik) sepanjang 500 meter.
“Lebarnya masing-masing 2 sampai 4 meter,” ujar Darlis. Sedangkan untuk di Jalan Landak, anggarannya kurang lebih Rp6,4 miliar. Panjangnya 2 kilometer, mulai dari Jalan Ratulangi sampai AP Petta Rani dengan lebar 2 sampai 4 meter. “Perencanaannya ini masih berproses semua,” papar Darlis.
Terpisah, Sekretaris Dinas PU Kota Makassar Nirman Mungkasa, menyampaikan sejak 2015 hingga 2019 sudah ada 14 jalur pedestrian yang dibangun dengan panjang 8,93 kilometer.
Dia merinci, pada 2015 lalu ada satu sisi di Jalan Kajaolalido yang dibangun. Panjangnya 389 meter.
Sedangkan di 2016 ada empat sisi jalan yang dibanguni jalur pedestrian, yakni masing-masing satu sisi di Jalan Pasar Ikan dan Jalan Ujung Pandang, dengan panjang 232 meter di Jalan Pasar Ikan, dan 516 meter di Jalan Ujung Pandang. Serta dua sisi di Jalan Penghibur dengan panjang 1.030 meter.
Ada dua sisi jalan di 2017, yakni masing-masing satu sisi di Jalan Botolempangan dan Lamadukelleng. Panjang jalur, yaitu 430 meter di Jalan Botolempangan dan 210 di Jalan Lamadukelleng. Sementara di 2018, ada delapan sisi jalan yang dibanguni jalur pedestrian. Di antaranya, dua sisi di Jalan Rajawali dengan panjang 1.576 meter. Satu sisi di Jalan Haji Baru sepanjang 680 meter. Satu sisi di Jalan Balai Kota sepanjang 630 meter. Satu sisi di Jalan Slamet Riyadi sepanjang 130 meter. Satu sisi di Jalan Riburane sepanjang 250 meter.
Selanjutnya, satu sisi di Jalan Nusantara sepanjang 1.198 meter, dan satu sisi di Jalan Nusantara Baru sepanjang 1.338 meter. Khusus di 2019, jalur pedestrian hanya dibangun di satu sisi Jalan Sunu sepanjang 327 meter. “Tahun ini kita akan bangun jalur pedestrian di lima ruas jalan. Insyaallah pekan pertama Maret sudah kita tender,” tutupnya. (*)