HERALDMAKASSAR – Klaim dukungan Nurdin Abdullah Community (NAC) untuk Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi pada Pilwalkot Makassar 2020 disoal. Salah seorang loyalis Nurdin Abdullah (NA), Andi Wahyudi, menyebut tidak etis ‘menjual’ nama komunitas pendukung Gubernur Sulsel untuk mendukung salah satu kandidat Calon Wali Kota Makassar.
Terlebih, Yudhi-sapaan akrabnya, meyakini bahwa tidak semua yang tergabung dalam NAC mendukung Danny-Fatma. Belum lagi, ada nama Nurdin Abdullah yang kini menjabat gubernur yang terkesan turut ‘dijual’ atas pernyataan sepihak Ketua NAC, Usdar Nawawi. Padahal belum tentu yang bersangkutan mendukung kandidat tersebut.
Yudhi mengingatkan Usdar agar tidak menggunakan NAC sebagai komunitas pendukung Danny-Fatma, apabila tidak ada izin dari Nurdin Abdullah. Apa yang dilakukan Usdar dikhawatirkannya malah merusak nama baik mantan Bupati Bantaeng tersebut.
“Kaget juga waktu terima informasi itu. Kesannya relawan NA solid bergerak untuk Danny-Fatma, padahal faktanya tidak. Makanya, saya minta Pak Usdar jangan seret NAC atau apapun itu yang ada kaitannya dengan NA, apalagi tanpa seizin beliau. Jangan merusak nama baik gubernur kita,” ucap Yudhi, yang tergabung dalam The Professor, salah satu barisan relawan NA, Senin (20/7/2020).
Lebih jauh, Yudhi menyampaikan sepengetahuannya NAC sudah tidak aktif lagi. Olehnya itu, ia berharap agar Usdar, bila pun ingin mendukung kandidat tertentu, sebaiknya membuat komunitas baru tanpa memakai embel-embel nama NA. Kalau pun ngotot memakai NAC, ia menyebut harus seizin NA.
“Jangan main caplok nama tokoh pimpinan kita dong. Kalau mau dukung kandidat, entah itu di pilwalkot atau pilbup, silahkan buat komunitas baru. Kalau mau tetap pakai nama itu, ya harus seizin bapak gubernur,” tandasnya.
(***)