HERALDMAKASSAR.com – Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Makassar, M Syafruddin membantah soal pemberitaan dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Tim Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Polda Sulsel, terkait dugaan jual beli bangku siswa pindahan.
Syafruddin mengatakan bahwa laporan adanya barang bukti uang tunai Rp 200 juta yang turut diamankan, adalah tidak benar.
“Pemberitaan itu secara psikologis membuat saya tertekan, bahkan anak dan keluarga besar, sementara hal itu tidak terjadi. Saya katakan itu tidak benar dan hoaks,” kata Syafruddin dalam konferensi persnya di Cafe Pelangi, Jalan Bontolempangan, Kamis (15/8/2019).
Dia tak menampik bahwa kedatangan tim saber pungli Polda Sulsel di sekolah unggulan tersebut hanya sebatas mengklarifikasi adanya laporan masyarakat yang masuk.
“Saya diklarifikasi oleh tim saber pungli dan insoektorat terkait adanya laporan jual beli kursi di SMA Megeri 1 Makassar. Saya apresiasi karena mereka datang ke sekolah, soal OTT itu tidak ada,” ungkapnya.
“Jadi ndak ada 200 juta, yang ada hanyalah sumbangan dari orang tua siswa, dan itu diketahui oleh Komite sekolah. Jadi 18 siswa lulus tes dan mendaftar pindah masuk, itu cuma 8 orang yang menyumbang,” jelasnya.
