Beranda Makassar Hadiri Wisuda Santri, Pimcam Golkar Ujung Pandang Apresiasi dan Support Kegiatan Keagamaan

Hadiri Wisuda Santri, Pimcam Golkar Ujung Pandang Apresiasi dan Support Kegiatan Keagamaan

HERALDMAKASSAR.COM – Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Majid menggelar Wisuda Santri yang berlangsung di Masjid Nurul Majid, Jalan Gunung Merapi, Kelurahan Pisang Utara, Ujung Pandang, pada Rabu 2 Februari 2022.

Pimpinan Kecamatan (Pimcam) Partai Golkar Ujung Pandang, Warni Saharuddin turut menghadiri dan menyaksikan prosesi wisuda santri tersebut.

Dirinya memberikan apresiasi dan support kepada Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Majid karena untuk pertama kalinya mengukuhkan para santri dan santriwati untuk di wisuda.

“Alhamdulillah untuk pertama kalinya ini yang akan memotivakasi kepada anak-anak yang lainnya sehingga pendidikan agama dan membaca Al-Qur’an semakin dicintai oleh anak-anak penerus bangsa,” ujarnya.

Warni juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para guru, pengurus dan kepala sekolah Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Majid yang selama ini gigih mendidik santri dan santriwati yang berjumlah 100 orang.

“Terima kasih dan apresiasi tinggi saya peruntukan untuk Ibu Sumarni Bisye Boise dengan semangat dan kegigihannya sebagai kepala sekolah sehingga terlaksana pencapaian tertinggi ini yaitu mewisuda anak didiknya tentunya dengan bantuan dan sinergitas dari pengajar dan pengurus Masjid,” ucapnya.

Sebagai Pimcam Golkar Ujung Pandang apalagi letak Taman Pendidikan Al-Qur’an tersebut berada di wilayahnya, Warni memandang bahwa kegiatan keagamaan seperti ini memang harus digalakkan kepada masyarakat.

“Sebagai pimpinan Golkar kecamatan ujung pandang sangat mensupport kegiatan pendidikan agama seperti ini, dan secara garis besarnya DPD II Golkar Makassar dibawah kepemimpinan bapak Munafri Arifuddin dengan tegas mengatakan pendidikan agama untuk masyarakat sangat disupport,” terangnya.

Sebagai warga negara demokrasi, kata dia, pendidikan agama bagi seluruh pemeluk memang wajib diberikan ruang agar suasana hidup dalam kebhinekaan bisa terwujud.

“Bagi yang muslim ada taman pendidikan Al-qur’an, sementara untuk non muslim itu ada sekolah minggu, ada remaja masjid dan ada pula pemuda-pemuda gereja. Ada majelis taklim dan ada juga perkumpulan gereja,” pungkasnya.