Hasanuddin Leo Sosialisasi Soal Gender

    HERALDMAKASSAR.com – Anggota DPRD Kota Makassar, Hasanuddin Leo melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) nomor 5 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan di Hotel Traveler, Jalan Lamadukelleng Buntu, Sabtu (13/2/2021).

    Kata Leo—sapaan akrabnya, Perda PUG membahas terkait peran perempuan dalam pembangunan. Tidak ada lagi pandangan sebelah mata terhadap perempuan, semua sama dimata regulasi ini perihal peran-peran aktif.

    “Perempuan memiliki peranan penting dalam pembangunan. Kita lihat, perempuan lebih banyak jadi ketua RT atau RW di Kota Makassar. Itu indikasi mereka (perempuan) sosok yang penting aspek sosial dan pembangunan,” papar Hasanuddin Leo.

    Salah satu tujuan PUG, sambung legislator fraksi PAN, sebagai acuan seluruh pihak dalam semua aspek. Baik, pemerintah, swasta, lembaga atau kelompok masyarakat dalam menyusun strategi pengintegrasian gender.

    “Pengintegrasian ini penggabungan sosial kontrol dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Makanya ada kesamaan gender,” jelasnya.

    Lebih jauh, kata anggota Komisi B DPRD Makassar ini, Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad lalu menempatkan pondasi tentang penghargaan terhadap perempuan. Sehingga, Perda ini menjadi wadah untuk perempuan berkrasi.

    “Di Indonesia, perempuan dan laki-laki pernah menjadi presiden, menteri, gubernur sampai legislator. Bagaimana peran perempuan dalam aspek pembangunan, itu ada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan,” jelasnya.

    Sementara, Narasumber Kegiatan Sosper, Yuda Yunus mengapresiasi DPRD Kota Makassar dengan melahirkan Perda PUG dalam Pembangunan. Regulasi ini menjadi impian semua pihak terkait mengentaskan problem perempuan di tatanan sosial kemasyarakatan.

    “DPRD bukan hanya menetapkan tapi juga mensosialisasikan. Saya kira itu, langkah maju sehingga ketidakadilan paling tidak bisa diminimalisir,” paparnya.

    Terkait pembangunan, kata Yuda, paling penting keterlibatan perempuan dalam menentukan perencanaan selain sebagai pengambil kebijakan. Misalnya, dalam kegiatan musrenbang.

    “Makassar, kita punya pemimpin perempuan dan yang pertama. Sehingga, hal itu menjadi angin segar bagaimana Perda ini berjalan maksimal,” cetusnya.

    (***)