HERALDMAKASSAR.com – Publik dan masyarakat kota Makassar masih bertanya-tanya apa dibalik sehingga Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) mengganti Prof Yusran Jusuf sebagai Pj Walikota Makassar.
Terjadi pro dan kontra saat Gubernur memutuskan Prof Rudy Djamaluddin menggantikan Yusran Jusuf. Padahal, Yusran baru satu bulan lebih atau 42 hari menjabat Pj Walikota Makassar.
Alasannya, penggantian Pj Walikota Makassar menurut Nurdin semata untuk percepatan penanganan Covid-19. Sebagai wilayah episentrum di Sulsel, dia mengaku Kota Makassar butuh pemimpin yang berkarakter kuat dan profesional.
Sabtu (27/6/2020) kemarin, sebuah video yang berdurasi 1 menit beredar luas disejumlah group WhatsApp. Video tersebut tampak Nurdin Abdullah diskusi dengan Rudy Djamaluddin, Asisten 1 Pemkot Makassar Sabri, dan sejumlah Camat sambil menyebut jangan takut dengan “Tungguma”.
“Jadi janganmi takut, tungguma, tungguma, tidak ada urusan, saya mau lawan itu, tidak usah takut, saya yang didepan,” ujar Nurdin dengan nada sedikit keras.
“Makanya saya bilang ke Prof Rudy, Ini rumahmu (Rujab Gubernur), jangan seperti Pj sebelum-sebelumnya jalan tanpa weser, beliau saya yakin kerja profesional. Tidak ada warna,” tegasnya.
“Tungguma” merupakan tagline yang digaungkan oleh salah satu kandidat calon Walikota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto di Pemilihan Walikota Makassar 2020 mendatang.
Kuat dugaan, dilengsernya Yusran Jusuf sebagai Pj Walikota lantaran pernah menemui Danny Pomanto. Kala itu, dua hari setelah pelantikan, Yusran melakukan pertemuan di kediaman pribadi Danny, di Jalan Amirullah.
Mereka melakukan sharing, bahkan Yusran meminta masukan Danny terkait percepatan penanganan Covid-19 dan membahas terkait program untuk kemajuan Makassar.
Padahal diketahui, hubungan Nurdin Abdullah dan Danny Pomanto terbilang cukup renggang, apalagi setelah Pilgub Sulsel 2018 mereka tak lagi tampil mesra dan saling puji dihadapan publik.
Bahkan, Nurdin beberapa kali menyindir era kepemimpinan Danny Pomanto. Saat itu, Nurdin melantik Iqbal Suhaeb sebagai Pj Walikota Makassar, Senin (13/5/2019) silam. Pada pelantikan itu, Nurdin menyindir Danny yang banyak menggelar mutasi jabatan di akhir masa jabatan.
Nurdin bahkan sempat menganulir 40 Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan di masa pemerintahan Danny Pomanto. Karena dampaknya, lebih dari 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tadinya dimutasi, kini terparkir.