Beranda Headline News SURVEI: Nurdin Abdullah Paling Lemah Tangani Covid-19, Ganjar Paling Top

SURVEI: Nurdin Abdullah Paling Lemah Tangani Covid-19, Ganjar Paling Top

Kolase: Ganjar Pranowo dan Nurdin Abdullah/int

HERALDMAKASSAR.com – Publik menilai Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo paling cepat dalam merespon pandemi Covid-19. Meski, Jateng tak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal itu berdasarkan hasil survei persepsi publik yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research Center (SMRC). Survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Dari hasil survei, menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi yang dinilai paling unggul dalam menangani pandemi covid-19. Jauh lebih unggul dari DKI Jakarta yang telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menghadang virus paling mematikan tersebut.

Hasil survei dari 73 persen responden menilai Ganjar Pranowo cepat dalam mengambil kebijakan dalam menanggulangi virus corona. Di urutan kedua ada Khofifah Indar Parawangsa dengan 68 persen, kemudian disusul Anies Baswedan 62 persen.

Sedangkan, Gubernur Nurdin Abdullah dari Provinsi Sulsel dan Wahidin Halim dari Banten dianggap paling lamban menangani Covid-19 masing-masing 50 persen dan 49 persen.

Menurut Direktur SMRC, Sirojuddin Abbas dalam konferensi persnya, pada Jumat (17/4) lalu, penilaian warga Jawa Tengah terhadap langkah-langkah Ganjar menangani Covid-19 lebih tinggi dari penilaian warga daerah lainnya.

“Penilaian warga Jawa Tengah atas kecepatan pemerintah provinsi dalam menangani Covid-19 lebih tinggi dibandingkan penilaian warga lainnya,” ujar Direktur SMRC, Sirojudin Abbas.

Provinsi Jawa Tengah juga mendapat nilai paling tinggi dalam penilaian penanganan tingkat kabupaten/kota, dan desa. Kabupaten dan kota di Jateng berada di posisi pertama survei dengan skor 78 persen. Sedangkan pada tingkat desa, Jateng di urutan pertama dengan 79 persen.

Survei yang dilakukan SMRC tersebut dilakukan melalui telepon secara acak pada 22-25 Maret 2020 dan 9-12 April 2020 dengan respondens 17 tahun ke atas dan margin of error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.