HERALDMAKASSAR.com – Badan Anggaran (Banggar) DPRD kota Makassar menggelar rapat bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), pada Jumat (3/4/2020).
Rapat tersebut dipimpin langsung Waki Ketua I DPRD Makassar selaku Koordinator Banggar, Adi Rasyid Ali diampingi Wakil Ketua II DPRD Makassar, Andi Suhada Sappaile, Wakil Ketua III DPRD Makassar, Andi Nurhaldin NH dan Sekretaris Daerah kota Makassar, M. Ansar serta dihadiri oleh seluruh anggota Banggar lainnya.
Adi Rasyid Ali (ARA) menjelaskan rapat siang ini terkait dengan penangan Covid-19 di Makassar yang sudah masuk tanggap darurat.
“Pemkot membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD), untuk pencegahan, Pemkot siapkan anggaran Rp30 miliar, kita butuhkan tambahan dari dana DID dan DAK. Tapi ini ada di pusat, kami belum dapatkan anggaran itu, jadi kami tinggal menunggu,” ungkap ARA.
Pihak DPRD juga mempertanyakan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar dan Dinas Sosial (Dinso) terkait dengan warga yang terdampak Covid-19.
“Misalnya, yang warga miskin atau pekerja harian. Bagaimana memberikan bantuan kepada mereka. Makanya saya minta data ke Dinkes, Dinsos, dan BPBD. kami akan menunggu data mereka,” tambahnya.
Kata dia, anggaran Rp30 miliar ini belum cukup, Ia pun meminta Pemkot ini harus lebih kreatif dalam penanganan virus ini.
“Pak Pj Walikota Makassar (Iqbal Suhaeb) harus lebih kreatif. Kenapa Pemprov Sulsel CSR banyak yang ingin berkontribusi, kenapa Pemkot sepertinya tidak ada, artinya kurang kreatif. CSR itu sangat bermanfaat, libatkan bantuan masyarakat jangan cuma uang PAD saja yanga da pake. Tapi CSR, sudah ada beberapa pengusaha yang membantu, kumpulkan CSR. Pemkot harus kreatif,” pungkasnya.