HERALDMAKASSAR.com – Warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, digegerkan dengan isu kiamat. Akibatnya, sebanyak 52 warga di desa tersebut memilih pindah desa mencari perlindungan ke pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Malang.
Perlndahan warga ini tidak sekaligus melainkan secara bertahap, sejak sebulan lalu. Namun, baru heboh sejak dua hari terakhir melalui media sosial.
Karena sudah meresahkan warga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut turun tangan untuk mendalami isu kiamat tersebut.
Begitu pual dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang ikut angkat bicara dan heran dengan doktrin kiamat tersebut tanpa klarifikasi lebih dulu oleh si penerima indivasi.
“Itu kerentanan masyarakat ketika menerima indivasi-indivasi yang mereka tidak sempat tabayyun, tidak sempat klarifikasi atau mereka salah referensi,” kata Khofifah usai menjamu kader GP Ansor se-Jawa Timur yang menggelar penutupan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Grahadi, Surabaya, Kamis (14/3) dinihari.
Jadi, lanjutnya, mereka warga yang menerima indivasi tanpa tabayyun itu sudah punya ketaatan, kepercayaan, ketundukan kepada orang tertentu.
“Sehingga ketika orang yang merasa menjadi top reference dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah mereka langsung percaya, dianggap kebenaran,” jelas dia.
(MER)