HERALDMAKASSAR.com – Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyatakan, seorang kepala daerah harus menguasai ilmu marketing, untuk mendukung kemajuan daerah yang dipimpinnya. Ia mencontohkan, pada saat akan menghadirkan industri smelter di Bantaeng, berbagai pihak protes karena dianggap belum didukung oleh infrastruktur.
“Di Bantaeng orang selalu protes, kenapa smelter ada di Bantaeng, listrik pun beban puncak cuma 8 megawatt, sementara smelter itu minimal 150 mega dan tidak punya nikel,” ujarnya, saat membuka Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA), di D’ Liquid Hotel Claro, Sabtu (2/3).
Hadirnya fungsi kemampuan marketing sangat dibutuhkan untuk meyakinkan semua pihak terhadap potensi yang dimiliki dan kemungkinan keberhasilan yang dapat dicapai. “Kita juga termasuk tadinya di Bantaeng, untuk pisang saja dari luar, tetapi inovasi masyarakatnya yang harus kita bangun, wawasannya harus kita kembangkan,” sebutnya.
Di bawah kepemimpinannya, kata Nurdin Abdullah, langkah Sulsel untuk selalu tumbuh positif. Sulsel, puluhan tahun bermimpi menjadi pintu gerbang untuk ekspor, namun selama ini hanya bergantung pada Jakarta dan Surabaya. Sehingga, pertumbuhan investasi sulit.
“Sulsel mulai bangkit dengan berbagai terobosan. Dan dalam dua bulan ini, mendapat kepercayaan untuk direct call (pengiriman langsung) ke luar negeri. Hal ini dapat menarik investasi,” terangnya.
Selain itu, pangsa pasar dari timur sangat besar. Sehingga dukungan penerbangan langsung untuk logistik dan penumpang sangat dibutuhkan.
“Maskapai Garuda sudah presentase. Insyaallah awal Juni itu , penerbangan tiga kali seminggu Makassar – Osaka. Demikian juga Osaka – Makassar. Mudah-mudahan turis semakin banyak,” bebernya.
Hal ini akan mendukung tumbuh dan berkembangnya sektor lain. Tentunya dengan perizinan yang dipermudah.
Sementara, pakar pemasaran Indonesia dan Founder IMA, Hermawan Kartajaya, menilai, Nurdin Abdullah adalah sosok kepala daerah yang mempu memasarkan daerahnya dengan sangat baik. Sehingga, diganjar berbagai penghargaan.
Dalam kesempatan ini, gubernur menerima bantuan dari pengurus untuk korban banjir dan tanah longsor di Sulsel.
Diketahui, Rakernas ini mengangkat tema Peran IMA dalam Memasarkan Daerah. Makassar terpilih sebagai tuan rumah untuk Rakernas tahun 2019, setelah tahun lalu dilaksanakan di Solo. Hadir juga Ketua IMA Pusat dan pengurus IMA seluruh Indonesia. Organisasi ini didirikan 20 Mei 1996.