Beranda Headline News Hari Ketujuh, Korban Tewas Tsunami Selat Sunda 431 Orang

Hari Ketujuh, Korban Tewas Tsunami Selat Sunda 431 Orang

Petugas Basarnas dibantu warga mengevakuasi korban meninggal akibat tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Minggu (23/12/2018). (Antara - Basarnas)

HERALDMAKASSAR.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merilis total korban bencana tsunami Selat Sunda di hari ketujuh. Tercatat sebanyak 431 korban tewas, 7200 korban luka, 15 korban hilang, dan 46.646 orang mengungsi.

Para korban tersebut berasal dari lima kabupaten, yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.

“Kondisi pengungsi masih memerlukan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, MCK, pakaian layak pakai, selimut, tikar, pelayanan medis, dan lainnya. Bantuan logistik terus dikirim namun terkendala distribusi ke titik pengungsian yang aksesnya cukup sulit dijangkau dan cuaca, khususnya di daerah Sumur,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/12).

Jumlah korban dan dampak bencana paling banyak terjadi di Pandeglang, sebanyak 292 orang meninggal dunia, 3.976 orang luka-luka, delapan orang hilang, dan 33.136 orang mengungsi.

Selebihnya terdapat di Kabupaten Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.

Sutopo mengatakan untuk proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban di Sumur juga dikerahkan 31 alat berat berupa sembilan unit eskavator, satu unit greader, empat unit loader, tiga unit tronton, dan 14 unit dump truck. Tiga helikopter dikerahkan untuk mengirim logistik dari udara.

Sementara itu, penangananan darurat masih berlangsung hingga kini. Menurut Sutopo, kepala daerah telah menetapkan masa tanggap darurat di empat daerah yaitu Kabupaten Pandeglang (22 Desember hingga 4 januari), Serang (22 Desember hingga 4 Januari), Lampung Selatan (23 Desember- 29 Desember), dan Provinsi Banten (27 Desember hingga 9 Januari).

“Kemungkinan masa tanggap darurat di Kabupaten Lampung Selatan akan diperpanjang mengingat masih banyak korban yang perlu ditangani dan kebutuhan darurat masih diperlukan untuk kemudahan akses dalam penanganan bencana. Pada hari ini akan dilakukan rapat koordinasi membahas perpanjangan masa tanggap darurat di Kabupaten Lampung Selatan,” tuturnya.

(HM/CNN)