POJOKSULSEL.com, – Turki kemarin menutup penyeberangan perbatasan dengan Syria yang dibuka pada bulan Mei untuk pengungsi Syria yang ingin merayakan Idul Fitri di negara mereka yang dilanda perang.
Seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis, (14/6), sekitar 83 ribu orang telah melakukan perjalanan ke Syria sejak 21 Mei, ketika penyeberangan dibuka. Idul Fitri, yang menandai akhir bulan Ramadan akan dimulai pada tanggal 15 Juni. Para pengungsi memilih mudik, meskipun pulang ke Syria untuk sementara.
Pejabat Turki mengharapkan setidaknya beberapa wisatawan untuk tidak kembali ke Turki yang dipuji karena menerima lebih dari 3 juta pengungsi dari Syria. Setelah hari raya selesai, Turki diharapkan membuka jalan untuk kembali.
Ankara selalu menganjurkan membangun zona aman di Syria untuk mengakomodasi pengungsi internal. Salwa Khalil adalah salah satu pemudik mengatakan, ia kehilangan suaminya hanya tiga hari setelah kedatangan mereka di Kilis, sebuah kota di Turki Selatan di mana populasi pengungsi melampaui jumlah penduduk setempat.
Khalil tinggal di tempat penampungan untuk perempuan dan anak-anak di kota. Dia mengatakan, perasaannya sangat sedih karena ia mudik ke rumah tanpa suaminya.
Bersama anak-anaknya yang berusia antara 4 dan 13 tahun, Khalil datang ke perbatasan Öncüpınar di Kilis kemarin, menunggu untuk naik bus ke Syria. Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa orang-orang Turki selalu membantunya setelah kehilangan suaminya dan dia bersyukur.
(JPC/pojoksulsel)