POJOKSUSEL.com, MAKASSAR – Sikap Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Makassar yang ngotot memperjuagkan pasangan Danny Pomanto – Indira Mulyasari, menimbulkan kecurigaan. Sebab sebagai lembaga independen, tidak sepantasnya Panwaslu memberi pembelaan yang berlebihan kepada salah satu paslon.
“Ada apa dengan Panwaslu Makassar? Sikapnya kok membuat kita terheran-heran,” kata advokat muda Sulaiman Syamsuddin.
Seperti diketahui, Panwaslu berencana melaporkan KPU Kota Makassar karena tidak menjalankan rekomendasinya yang mengakomodasi pasangan DIAmi.
“Saya kira panwaslu dalam rangka melaporkan KPU ke DKPP itu adalah hak. Akan tetapi setiap langkah hukum yg dikakukan baik secara pribadi maupun secara kelembagaan mempunyai konsekuensi hukum,” kata Sulaiman.
Menurut Sule, panggilan akrab Sulaiman Syamsuddin, KPU tidak mengindahkan putusan panwas karena menang dari awal register gugatan DIAmi sudah cacat formil.
“Sampai pada putusan pun juga demikian sehingga KPU tidak mengindahkan/ mengabaikan putusan panwaslu,” kata Sule.
Kedua, kata Sule, panwaslu tidak merasa rugi jikalau putusannya tidak dilaksanakan.
“Pertanyaannya, ada apa dengan panwaslu ngotot untuk mengikutsertakan DIAmi sebagai calon walikota sementara putusan PTTUN yang dikuatkan oleh MA telah medsikualifikasi diami dari pencalonan calon walikota Makassar,” kata Sule.
(pojoksulsel)