POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Mahfud MD menghadiri acara buka puasa bersama 1000 anak yatim oleh Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Aula Aljibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (4/6/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini didaupat untuk membawakan tauziah Nuzulul Qur’an di hadapan civitas akademika UMI Makassar.
Saat pemaparannya, Prof Mahfud MD, banyak berbicara soal keberpihakan Ilmu Pengetahuan, khususnya dalam lingkup peruguruan tinggi di Indonesia.
Menurutnya, Ilmu pengetahuan harus memiliki keberpihakan yakni kepada ummat. Dalam artian, produksi pengetahuan harus mampu termanifestasi dalam praktek keseharian masyarakat pada umumnya
“Ilmu pengetahuan itu harus memihak pada keberlangsungan hidup ummat, itu harus menjadi praktek keseharian maayarakat bagi perguruan tinggi, sebab, kampus adalah garda terdepan untuk memproduksi pengetahuan perihal tatanan hidup yang lebih baik,” jelas Mahfud MD.
“Pengetahuan itu juga harus memihak pada kelestarian alam, jangan mengajarkan untuk merusak alam,” sambung pakar hukum UII tersebut.
Lebih jauh, Prof Mahfud MD menegaskan, perguruan tinggi tetap harus menjadi lokomotif perkembangan ilmu pengetahuan di masa akan datang.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa depan sangat memiliki peran penting dan oleh karenanya, upaya untuk memahami dan menguasai salah satu spesifikasi ilmu pengetahuan, menjadi keharusan, apabila kita ingin tidak terisolasi dalam kehidupan ini,” tutup Prof Mahfud MD.
(pojoksulsel)
