HERALDMAKASSAR.COM – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Republik Indonesia, menggelar roadshow dengan sosialisasi “Optimasi Penjualan Marketplace dengan Digital Fulfillment”.
Kali ini menyasar Makassar. Sekitar 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dihadirkan. Mereka ini dibagi menjadi tiga tim, lalu diberikan materi berbeda-beda di Four Point Hotel by Sheraton, Selasa (9/8/2022).
Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kementerian Kominfo, Wijayanto mengatakan beberapa materi yang diberikan oleh pelaku UMKM ini seperti, meningkatkan penjualan pada platform, cara meningkatkan omset hingga cara membuat konten jualan yang menarik di media sosial.
“Mereka juga diberikan pengetahuan layanan gudang daring atau Digital Fulfillment sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan tempat penyimpanan yang selama ini kerap dihadapi pelaku UMKM,” ucapnya.
Kata Wijayanto, Kemenkominfo juga menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjelaskan soal Digital Fulfillment. Para pelaku UMKM dikenalkan dengan pemanfaatan digital logistik. Harapannya setelah mereka menguasai, produktivitas penjualan bisa meningkat.
“Biasanya kalau sudah ada pesanan online, para pelaku usaha ini agak sedikit kewalahan untuk mem-packing barangnya sendiri. Nah Kehadiran fulfillment ini diharapkan membantu UMKM,” tuturnya.
Dengan begitu, para pelaku UMKM bisa lebih fokus untuk membesarkan usahanya. Selama ini, banyak keluhan dari para pelaku UMKM yang terbebani dengan biaya sewa tempat penyimpanan.
“UMKM manapun dapat bergabung. Pokoknya yang sudah berjualan secara online. Daripada mereka merekrut orang lagi, untuk penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman mereka dapat menfaatkan jasa ini secara gratis tanpa dipungut biaya,” imbuhnya.
Untuk memaksimalkan tujuan tersebut, Kemkominfo juga bekerja sama dengan startup Crewdible yang merupakan pionir gudang daring di Indonesia.
Salah seorang pelaku UMKM di Makassar, Dahliah mengatakan ia ikut pelatihan Digital Fulfillment dengan tujuan bisa lebih membantu promosi usahanya hingga keluar Makassar. Kemudian membantu sistem kirim kepada konsumennya yang jauh.
Apalagi kata Dahliah, ia memiliki usaha atau produk kuliner kemasan seperti produk olahan makanan khas Sulsel seperti kripik dan abon.
“Selama ini saya hanya pakai jasa kurir atau paket pengiriman barang. Kadang lama sampainya jadi biasa konsumen komplain. Mudah-mudahan kedepan Fulfillment bersama startup Crewdible bisa membantu,” punkasnya.(*)